Pertarungan Muhammad Ali vs Joe Frazier (Sumber: IG: @boxingnewsonline)

Sportainment

Muhammad Ali vs Joe Frazier: Sejarah Pertarungan yang Mengecewakan Antara Kedua Legenda Tinju

Selasa 28 Jan 2025, 09:01 WIB

MANIAK BOLA — Pada 28 Januari 1974, Muhammad Ali kembali menghadapi Joe Frazier dalam pertarungan yang dianggap mengecewakan oleh banyak pihak. Duel kedua mereka yang berlangsung di Madison Square Garden, New York, menyaksikan Ali meraih kemenangan, namun dengan cara yang tidak memuaskan banyak penggemar.

Ali yang sebelumnya kalah dari Frazier di tahun 1971, berhasil membalas kekalahan tersebut dengan kemenangan angka setelah 12 ronde penuh. Dengan keputusan mutlak hakim, Ali dinyatakan menang dengan skor 6-5, 7-4, dan 8-4, namun penampilan petinju legendaris itu jauh dari harapan.

Salah satu alasan utama kekecewaan penonton adalah taktik yang digunakan Ali, yang lebih banyak melakukan clinch untuk menghalangi Frazier dalam menyerang. Setiap kali Frazier berusaha mendekat, Ali memegangi kepala lawannya dan mendorongnya ke bawah, sebuah strategi yang dianggap mengurangi kualitas pertandingan.

Pada pertandingan pertama, Frazier sukses merobohkan Ali dengan pukulan hook kiri yang memorak-porandakan The Greatest. Ali, tampaknya belajar dari pengalaman tersebut, dan berusaha mencegah hal itu terjadi lagi dengan taktik clinch yang lebih dominan pada laga kedua.

Baca Juga: Lewis Hamilton Jalani Tes Privat dengan Ferrari, Sebut Itu Salah Satu Pengalaman Terbaik dalam Hidupnya

Namun, taktik Ali mendapat kecaman, karena meskipun hal itu menghambat serangan Frazier, wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Ali hanya dianggap sedang menahan Frazier dengan clinch, dan wasit tidak memberikan peringatan atau penalti meski hal tersebut jelas mengurangi dinamika pertandingan.

Jumlah pukulan yang berhasil masuk pada pertarungan ini jauh lebih rendah daripada pada duel pertama. Ali hanya mampu memasukkan 181 pukulan, sementara Frazier mendaratkan 172 pukulan, sebuah angka yang sangat rendah untuk pertarungan kelas berat di level ini.

Sebagai perbandingan, pada pertarungan pertama di 1971, Frazier berhasil mendaratkan 378 pukulan, sementara Ali mencatatkan 330 pukulan. Hal ini menunjukkan betapa minimnya aksi yang terjadi selama duel kedua, yang jauh dari standar pertarungan kelas berat yang seharusnya penuh dengan serangan kuat dan taktik agresif.

Taktik Ali yang membosankan membuat penonton di Madison Square Garden tidak terkesan, bahkan mereka terlihat mencemooh dan menyoraki kedua petinju sepanjang laga. Penonton mengharapkan aksi yang lebih menarik, namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan minimnya aksi yang dihasilkan kedua petinju.

Baca Juga: Radja Nainggolan Diciduk Polisi Terkait Penyelendupan Narkoba ke Belgia

Dari trilogi pertarungan legendaris antara Ali dan Frazier, laga kedua ini dianggap yang paling buruk oleh banyak pengamat tinju. Bahkan, meskipun promosi laga ini menyebutnya sebagai "Super Fight II," pertarungan tersebut tidak memenuhi ekspektasi dan justru dianggap mengecewakan.

Berbeda dengan duel pertama dan ketiga yang dinilai luar biasa, pertarungan kedua ini tidak mendapat kehormatan yang sama. Pertarungan pertama dan ketiga bahkan dinobatkan oleh majalah The Ring sebagai "Fight of the Year," sebuah penghargaan yang jelas tak layak diterima oleh pertandingan kedua mereka.

Banyak yang berpendapat bahwa meskipun Ali menang dalam duel ini, ia tidak tampil seperti seorang juara. Taktiknya yang dianggap tidak sportif dan kurang menghibur telah meredupkan kualitas pertandingan yang seharusnya menjadi salah satu duel terbesar dalam sejarah tinju.

Namun, meski pertarungan ini dianggap gagal memenuhi harapan, hal tersebut tidak mengurangi status Ali dan Frazier sebagai dua petinju terbesar dalam sejarah tinju dunia. Ali dan Frazier tetap diingat sebagai dua petarung legendaris yang menciptakan trilogi yang tak terlupakan, meskipun duel kedua mereka terbilang kurang memuaskan.

Peringatan dari pertarungan ini adalah betapa pentingnya dalam dunia tinju untuk menjaga kualitas aksi di atas ring. Meski strategi yang cerdik terkadang penting, namun tak ada yang lebih mengesankan daripada aksi spektakuler yang dapat memuaskan penonton dan menciptakan momen-momen tak terlupakan dalam sejarah olahraga ini.

Tags:
The GreatestTinjuJoe FrazierMuhammad Ali

Afrizal Rosikhul Ilmi

Reporter

Afrizal Rosikhul Ilmi

Editor