MANIAK BOLA — Direktur teknis Ducati, Davide Barana, mengungkapkan bagaimana Marc Marquez berhasil beradaptasi dengan GP25 di musim MotoGP 2025. Setelah sukses membangkitkan kariernya bersama Gresini pada GP23 tahun lalu, kini Marquez tampil sebagai pembalap tim pabrikan Ducati.
Perpindahan ini memberikan Marquez akses ke mesin terbaik di MotoGP, yang memungkinkannya kembali bersaing di puncak. Namun, proses adaptasi tersebut tidaklah mudah, terutama mengingat perbedaan gaya balap Marquez dengan rekan setimnya, Francesco Bagnaia.
Barana menyoroti keunikan Marquez yang memiliki kemampuan luar biasa dalam tikungan, menjadikannya pembalap yang berbeda. Menurutnya, Marquez mampu melakukan manuver yang sulit ditiru pembalap lain berkat kepekaan luar biasa terhadap ban depan.
Ducati pun terus menyesuaikan set-up motor untuk memenuhi kebutuhan Marquez. "Kami tidak mengubah sasis secara besar-besaran, tapi fokus pada distribusi berat dan geometri motor," ujar Barana kepada Marca.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia U20 vs Suriah U20, Indra Sjafri Siap Rotasi Pemain
Awalnya, Marquez sempat kesulitan beradaptasi dengan sistem elektronik Ducati. Namun, perlahan, ia meninggalkan kebiasaannya saat masih mengendarai Honda dan memahami cara kerja motor Ducati.
Gaya balap Marquez yang menyukai mesin lebih agresif menjadi tantangan tersendiri bagi Ducati. Barana menyebut hal ini sebagai kebiasaan Marquez dari masa lalu, tetapi tim berhasil membuat motor yang lebih cocok untuknya.
Marquez dan Bagnaia melakukan debut mereka dengan GP25 pada tes pascamusim di Barcelona. Menariknya, umpan balik keduanya mengenai motor ini sangat selaras, memberikan kepercayaan lebih pada pengembangan tim.
Keunggulan Marquez dalam memahami motor terlihat dari analisis telemetri yang dilakukan oleh Ducati. Barana mengakui bahwa Marquez memiliki kemampuan untuk mendekati batas performa motor tanpa kehilangan kontrol.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Man United Menang 1-0 atas Fulham, Perjuangan Masuk 10 Besar Masih Jauh
Kemampuan ini juga didukung oleh kecerdasan dan kepribadian Marquez yang menjadi nilai tambah bagi tim. Barana menilai Marquez sebagai pemimpin yang tidak hanya berbakat, tetapi juga mampu memotivasi tim dengan pendekatan strategisnya.