MANIAK BOLA — Pada 28 Januari 1974, Muhammad Ali kembali menghadapi Joe Frazier dalam pertarungan yang dianggap mengecewakan oleh banyak pihak. Duel kedua mereka yang berlangsung di Madison Square Garden, New York, menyaksikan Ali meraih kemenangan, namun dengan cara yang tidak memuaskan banyak penggemar.
Ali yang sebelumnya kalah dari Frazier di tahun 1971, berhasil membalas kekalahan tersebut dengan kemenangan angka setelah 12 ronde penuh. Dengan keputusan mutlak hakim, Ali dinyatakan menang dengan skor 6-5, 7-4, dan 8-4, namun penampilan petinju legendaris itu jauh dari harapan.
Salah satu alasan utama kekecewaan penonton adalah taktik yang digunakan Ali, yang lebih banyak melakukan clinch untuk menghalangi Frazier dalam menyerang. Setiap kali Frazier berusaha mendekat, Ali memegangi kepala lawannya dan mendorongnya ke bawah, sebuah strategi yang dianggap mengurangi kualitas pertandingan.
Pada pertandingan pertama, Frazier sukses merobohkan Ali dengan pukulan hook kiri yang memorak-porandakan The Greatest. Ali, tampaknya belajar dari pengalaman tersebut, dan berusaha mencegah hal itu terjadi lagi dengan taktik clinch yang lebih dominan pada laga kedua.
Namun, taktik Ali mendapat kecaman, karena meskipun hal itu menghambat serangan Frazier, wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Ali hanya dianggap sedang menahan Frazier dengan clinch, dan wasit tidak memberikan peringatan atau penalti meski hal tersebut jelas mengurangi dinamika pertandingan.
Jumlah pukulan yang berhasil masuk pada pertarungan ini jauh lebih rendah daripada pada duel pertama. Ali hanya mampu memasukkan 181 pukulan, sementara Frazier mendaratkan 172 pukulan, sebuah angka yang sangat rendah untuk pertarungan kelas berat di level ini.
Sebagai perbandingan, pada pertarungan pertama di 1971, Frazier berhasil mendaratkan 378 pukulan, sementara Ali mencatatkan 330 pukulan. Hal ini menunjukkan betapa minimnya aksi yang terjadi selama duel kedua, yang jauh dari standar pertarungan kelas berat yang seharusnya penuh dengan serangan kuat dan taktik agresif.
Taktik Ali yang membosankan membuat penonton di Madison Square Garden tidak terkesan, bahkan mereka terlihat mencemooh dan menyoraki kedua petinju sepanjang laga. Penonton mengharapkan aksi yang lebih menarik, namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan minimnya aksi yang dihasilkan kedua petinju.
Baca Juga: Radja Nainggolan Diciduk Polisi Terkait Penyelendupan Narkoba ke Belgia
Dari trilogi pertarungan legendaris antara Ali dan Frazier, laga kedua ini dianggap yang paling buruk oleh banyak pengamat tinju. Bahkan, meskipun promosi laga ini menyebutnya sebagai "Super Fight II," pertarungan tersebut tidak memenuhi ekspektasi dan justru dianggap mengecewakan.