Sejarah Rivalitas antara Persebaya Surabaya dengan Arema FC

Jumat 06 Des 2024, 10:38 WIB
Bonek dan warga Surabaya gelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjruhan. (Foto/Twitter/@persebayaupdate) (Sumber: null)

Bonek dan warga Surabaya gelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjruhan. (Foto/Twitter/@persebayaupdate) (Sumber: null)

MANIAK BOLA — Rivalitas antara Arema dan Persebaya merupakan salah satu yang paling panas dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Meski kedua klub ini memiliki perbedaan usia yang signifikan—Persebaya berdiri pada 1927 dan Arema baru dibentuk pada 1987—tensi rivalitas ini terbentuk melalui serangkaian insiden dan sejarah panjang yang melibatkan klub, suporter, serta berbagai dinamika sosial dan geografis.

Persaingan Wilayah

Rivalitas ini diyakini berakar dari persaingan antara dua kota terbesar di Jawa Timur, yakni Malang dan Surabaya. Sebelum Arema terbentuk, Persema Malang sudah menjadi pesaing utama Persebaya dalam memperebutkan status tim terbaik Jawa Timur.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Derbi Panas Jawa Timur Antara Persebaya Vs Arema

Ketika Arema berdiri pada 1987, dukungan publik Malang perlahan beralih dari Persema ke Arema, dan persaingan dengan Persebaya pun semakin tajam.

Semifinal Galatama 1992

Salah satu insiden yang sering disebut sebagai pemicu rivalitas terjadi pada semifinal Galatama 1992. Arema menghadapi Semen Padang di Stadion Tambaksari, Surabaya.

Dalam laga ini, Aremania yang hadir menonton mengalami gesekan dengan Bonek (julukan pendukung Persebaya), yang menyaksikan laga meski bukan melibatkan tim mereka. Kekalahan Arema memicu kericuhan di Stasiun Gubeng, yang kemudian menandai awal ketegangan antara kedua kelompok suporter.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Persik Kediri vs Madura United: Duel Sengit Derbi Jawa Timur

Insiden 1993

Ketegangan berlanjut pada 1993, ketika rombongan Aremania yang hendak mendukung Arema di Gresik diserang oleh Bonek. Insiden semacam ini terus terjadi, membangun rivalitas yang semakin kuat di antara kedua kelompok suporter.

Insiden Nurkiman (1995)

Insiden yang terjadi pada 26 Desember 1995 menjadi salah satu momen kelam dalam rivalitas Arema-Persebaya. Setelah pertandingan antara Persema Malang dan Persebaya di Liga Indonesia 1995/1996 berakhir imbang 1-1, bus pemain Persebaya yang akan kembali ke Surabaya diadang oleh Ngalamania (pendukung Persema).

Baca Juga: Pelatih Antusias dengan Rivalitas Sengit antara Arema FC dan Persebaya Surabaya

Berita Terkait
News Update