"Tetap tegakkan kepala, masih ada kesempatan dua pertandingan berikutnya. Segera berbenah dan segera bangkit. Lupakan pertandingan lawan Iran, dan fokus ke pertandingan selanjutnya," ungkap Yandi.
Para pemain diminta untuk melupakan kekalahan dan bangkit pihak kedua kontra Uzbekistan serta Yaman agar bisa lolos sebagai perwakilan dari grup C.
Ia pun tetap mengapresiasi upaya dari para pemain yang terus mencoba memberi perlawanan kepada lawan yang sudah terbukti kelasnya tersebut.
Baca Juga: Skenario Timnas Indonesia U20 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U20 2025 setelah Dihancurkan Iran
Pemain yang pernah melompat bersama Malut United ini mengatakan bahwa permainan dari skuad timnas masih kurang bermain lepas.
"Mungkin di pertandingan melawan Iran itu masih belum bisa tampil lepas, tapi memang itu pertandingan pertama ya. Untuk pertandingan berikutnya, harus lebih berani lagi dan meminimalisasi kesalahan sendiri," jelas Yandi.
Selain itu dapat juga tanggapan dari salah seorang pemain lain dari BRI Liga 1 yakni Tegar Infantrie bahwa laga pertama memang selalu berat.
Kesalahan saat melawan Iran harus dijadikan sebagai pembelajaran sangat penting bagi Jens Raven dan kawan-kawan menatap laga selanjutnya kontra Uzbekistan.
Baca Juga: Kalah di Laga Perdana, Dony Tri Pamungkas Alihkan Fokus Lawan Uzbekistan U20
"Kuncinya percaya diri, dan solid. Tadi lawan Iran bukan tanpa peluang, tapi memang kurang maksimal lagi. Jangan putus asa, karena kekalahan pertama bukan segalanya. Masih ada dua pertandingan lagi, yang bisa dimaksimalkan untuk meraih kemenangan," ungkap Tegar.
Para pemain harus melakukan evaluasi demi meminimalisir setiap kesalahan agar tidak Diulangi pada Pertandingan selanjutnya.
"Yang penting, di waktu yang ada atau dimasa persiapan, harus mau berbenah, melakukan evaluasi apa yang menjadi kekurangan di pertandingan lawan Iran. Selamat berjuang Garuda Muda," jelas Tegar.