MANIAK BOLA - Jurnalis Belanda, Thomas Braun, memprediksi Patrick Kluivert tidak akan bertahan lama duduk di kursi pelatih Timnas Indonesia.
Dalam tulisan opininya bersama Edwin Struis yang dimuat di laman Panorama, Thomas Braun menyebut PSSI telah melakukan kesalahan besar dengan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Pengalaman Patrick Kluivert yang minim jadi alasan Thomas Braun meramal karier legenda Ajax Amsterdam itu di Timnas Indonesia, hanya seumur jagung.
Thomas Braun menyebut, reputasi Patrick Kluivert saat jadi pemain tak perlu diragukan lagi. Tapi ketika berkarier di dunia kepelatihan, dia mengaku tak tahu banyak.
Baca Juga: Info Live Streaming Barito Putera vs Persebaya Sabtu 25 Januari 2025 Malam
"Saya sebenarnya hanya tahu sedikit tentang Kluivert sebagai pelatih, kecuali bahwa dia cukup sibuk secara intelektual dengan laptop di ruang istirahat tempat dia duduk." tulis Thomas Braun.
Ujian pertama Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia adalah Australia yang akan dihadapi di Sydney pada 20 Maret 2025. Kemudian selang lima hari menghadapi Bahrain di Jakarta.
Posisi Patrick Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia mungkin masih cukup aman, jika skuad Garuda gagal menang atas Australia.
Tapi tekanan seperti batu berukuran besar dijamin akan langsung menimpa Patrick Kluivert, apalagi jika Timnas Indonesia kalah dari Australia dan Bahrain.
Thomas Braun meramal Patrick Kluivert tidak akan bekerja sampai dua tahun sesuai kontrak, tapi lebih cepat dipecat.
"Saya juga khawatir pemecatan akan segera terjadi." tulisnya.
Sosok Pengganti jika Patrick Kluivert Dipecat
Thomas Braun menyebut mantan pemain Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda di era 1970-an dan 1980-am Simon Tahamata lebih cocok memegang tanggung jawab di kursi pelatih Timnas Indonesia.
Selain memiliki garis keturunan Indonesia, Simon Tahamata, juga dinilai cocok karena filosofinya yang kuat terkait membangun sepak bola dari level grass root.
Baca Juga: Bakal Abroad ke Thailand, Bek Andalan Timnas Indonesia U20 Dipastikan Dicoret Rahmad Darmawan
Bahkan, kata Thomas Braun, PSSI tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengontrak Simon Tahamata.
"Saya sudah tahu penggantinya: Simon Tahamata! Sebagai orang Maluku, pria keturunan Indonesia, (lebih) pas seperti sepatu ski yang fleksibel." tulis Thomas Braun.
"Saat ini, pelatih berusia 68 tahun, lahir di Kamp Vught, tampaknya sedang melakukan sesuatu di Berlin dengan Akademi Sepak Bola miliknya, tapi saya tidak berharap diperlukan biaya besar untuk mengeluarkannya dari sana."
"Dan asosiasi Indonesia melakukan kesalahan dengan menunjuk Kluivert. Seperti yang mereka katakan di sana: Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Dan memang begitulah adanya." tulis Thomas Braun.
Drama Pemecatan STY dan Penunjukan Patrick Kluivert
Pemecatan Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia cukup mengejutkan penggemar sepak bola di tanah air.
Publik makin gaduh setelah sosok pengganti STY adalah Patrick Kluivert yang minim pengalaman sebagai pelatih kepala.
Respons masyarakat, mungkin berbeda jika PSSI menunjuk pelatih dengan CV lebih baik dari Patrick Kluivert.
Penunjukan Alex Pastoor, Denny Landzaat dan terakhir, Gerald Vanenburg sebagai asisten pelatih, sedikit 'mengobati' meski keraguan terhadap Patrick Kluivert tetap tinggi.
Jawaban terbaik yang harus diberikan Patrick Kluivert untuk meredam semua keraguan adalah membawa Garuda terbang tinggi.
Kemenangan atas Australia dan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026, dijamin akan membuat Patrick Kluivert banjir dukungan dari publik.