Secara kualitatif kita bisa mencerna secara seksama bahwa permainan timnas jauh dari optimal. Timnas lebih sering bermain bertahan dan lebih mengandalkan serangan yang sporadis.
Saat melawan Jepang dan Australia, kelemahan sistem bermain timnas terlihat begitu terlihat. Sehingga sepanjang 90 menit timnas hanya bisa bertahan dan tidak banyak mengancam.
Betul jika kita mengatakan bahwa Shin Tae Yong mencatat episode positif bersama timnas. Namun secara permainan sejatinya Shin belum memberikan pondasi yang kuat. Prestasi timnas masih sekadar letupan-letupan yang tidak konsisten. Oleh karenanya pergantian pelatih bisa jadi alternatif.
Baca Juga: Patrick Kluivert Dikaitkan dengan Timnas Indonesia, Rekor Kontra Bahrain Jadi Sorotan
Jika ingin naik level lebih tinggi, timnas butuh pelatih yang paham taktik secara lebih dalam. Pelatih yang punya filosofi dan konsistensi dalam bermain. Ini agar prestasi timnas terbangun dengan pondasi taktik yang jelas. Sehingga prestasi timnas bukan sekadar letupan sesaat tapi memiliki sustanabilitas yang jelas.
Jika dianalogikan sebagai sebuah organisasi bisnis, Shin Tae Yong telah menjalankan timnas di level startup. Level startup yang memungkinkan melakukan berbagai inovasi dan eksperimen.
Namun ketika organisasi telah growth dan menjadi mature, maka yang dibutuhkan sistem yang lebih mekanistik bukan lagi organik. Saat perusahaan menjadi besar maka bukan saatnya lagi bereksperimen untuk mengeksplorasi peluang, melainkan sistem jelas untuk mengeksploitasi hasil.
Analogi yang sama berlaku juga di sepak bola. Kesebelasan kecil fokus bereksperimen soal taktik dan formasi adalah suatu yang wajar. Sebaliknya kesebelasan mapan sudah punya formasi dan taktik yang jelas. Bukan lagi coba-coba di tiap pekan.
Dengan kenyataan timnas sudah menjajaki level yang lebih tinggi, maka konsistensi pada pondasi sistem permainan menjadi hal yang vital. Penunjukan Patrick Kluivert memang tak lantas menjamin terjawabnya persoalan timnas sepeninggal Shin Tae Yong.
Namun pengalaman Kluivert menjadi asisten pelatih yang punya filosofi kuat seperti Louis Van Gaal menjadi bekal berharga. Sebab kini yang dibutuhkan timnas Indonesia adalah stabilitas, taktik, komposisi, hingga kejelasan filosofi.
Layaknya teori strategi bahwa hasil yang baik akan selalu bermula dari input dan proses yang baik. Sehingga input, proses, plus output itulah yang menjadi satu kesatuan sistem strategi yang utuh dan konsisten.