Selain karena memiliki darah Maluku, Giovanni van Bronckhorst juga terbilang cukup berpengalaman dan meraih sejumlah trofi di level klub.
Lima gelar juara dipersembahkan Giovanni van Bronckhorst saat menangani Feyenoord Rotterdam, salah satunya juara Eredivisie Liga Belanda musim 2016-17.
Kemudian saat menangani Glasgow Rangers, Giovanni van Bronckhorst meraih trofi Piala Skotlandia dan membawa Rangers ke final Europa League musim 2021-22.
Ketika melatih Besiktas, Giovanni van Bronckhorst membantu raksasa Turki itu menggondol trofi Piala Super Turki tahun 2024, sebelum dipecat pada akhir November 2024.
2. Mark van Bommel
Menantu dari eks pelatih Timnas Belanda, Bert van Marwijk, Mark van Bommel memulai karier kepelatihan bersama PSV Eindhoven pada 2018 hingga dipecat pada Desember 2019.
Van Bommel mendapat kesempatan jadi pelatih klub Bundesliga, VfL Wolfsburg pada musim 2021-2022, namun kariernya di Jerman singkat dan bertahan kurang dari 4 bulan.
Karier kepelatihan Mark van Bommel membaik saat dia menerima tawaran melatih Royal Antwerp.
Baca Juga: PSSI Dekati Mitchel Bakker untuk Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia
Van Bommel meraih trofi pertama dalam karier kepelatihannya setelah membawa Royal Antwerp double winner di musim 2022-23, juara Liga Belgia dan Piala Belgia.
Dia melengkapinya dengan mempersembahkan gelar juara Piala Super Belgia 2023 dan mendapat penghargaan pelatih terbaik Liga Belgia musim 2022-23.
Van Bommel memimpin Antwerp melaju ke final Piala Belgia untuk kedua kali berturut-turut, namun kalah dari Royale Union Saint-Gilloise.