MANIAK BOLA — Indonesia dipastikan tampil di Piala Sudirman 2025 setelah sukses menjuarai Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia 2025. Tim Merah Putih meraih tiket ke ajang bergengsi ini usai masuk semifinal bersama tiga negara lainnya.
Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia di Qingdao, China, yang digelar pada 11-16 Februari menjadi bagian dari kualifikasi menuju Piala Sudirman. Turnamen ini sekaligus menjadi ajang pemanasan sebelum bertarung di kejuaraan beregu paling prestisius.
PBSI tidak serta-merta menurunkan pemain elite di Piala Sudirman 2025 meski telah mengamankan tiket. Eng Hian selaku Kabid Binpres PBSI mengatakan bahwa pemilihan pemain akan ditentukan berdasarkan hasil dari rangkaian tur Eropa.
PBSI akan memantau performa atlet dari berbagai turnamen sebelum menyusun tim Piala Sudirman. Hasil di tur Eropa akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan siapa saja yang paling siap mewakili Indonesia.
Baca Juga: Juarai Beregu Campuran Asia, Tim Indonesia Tatap Piala Sudirman 2025
"Rangkaian turnamen Eropa ini menjadi bahan evaluasi untuk menentukan penyusunan tim Sudirman," ujar Eng Hian di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ia memastikan keputusan diambil berdasarkan kesiapan pemain, bukan sekadar peringkat dunia.
PBSI ingin menyeimbangkan antara pengalaman pemain elite dan regenerasi tim. Selain mengandalkan senior, mereka juga mempertimbangkan pemain muda dan pelapis untuk mendapat kesempatan bertanding di ajang besar.
Menilik kalender BWF, ada empat turnamen yang akan menjadi penilaian utama. Pemain Pelatnas PBSI akan bertanding di German Open (25 Februari-2 Maret), Orleans Masters (4-9 Maret), All England (11-16 Maret), dan Swiss Open (18-23 Maret).
Eng Hian menegaskan bahwa PBSI akan memilih pemain paling siap, bukan sekadar yang memiliki peringkat tertinggi. Ia menilai lebih baik berinvestasi pada regenerasi daripada memaksakan pemain senior yang kurang dalam kondisi optimal.
Baca Juga: Ze Gomes Bongkar Kunci Kemenangan Arema FC Usai Pesta Gol ke Gawang PSS Sleman
"Kalau terbaik dari ranking, ya pasti senior. Tapi lebih baik kita melihat kesiapan mereka. Kita harus berpikir ke depan dengan menurunkan pemain muda," kata Eng Hian.
Pria yang pernah membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 ini ingin bersikap realistis dalam menargetkan hasil. Jika komposisi tim didominasi pemain muda, maka ekspektasi pun harus disesuaikan.
PBSI ingin membangun tim yang solid dan memiliki pengalaman bertanding dalam kompetisi beregu kelas dunia. Keikutsertaan pemain muda di Piala Sudirman 2025 juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang PBSI.
Eng Hian meminta dukungan penuh dari media dan masyarakat dalam proses regenerasi tim nasional bulu tangkis. Ia menegaskan bahwa investasi pada pemain muda sangat penting untuk menjaga kejayaan bulu tangkis Indonesia.
"Kalau nanti tim lebih banyak diisi pemain muda, kita harus realistis soal targetnya. Media juga harus mendukung agar regenerasi ini berjalan baik," pungkasnya.