MANIAK BOLA — Francesco Bagnaia, juara dunia ganda MotoGP, merenungkan musim 2024 yang penuh paradoks: mencatatkan 11 kemenangan Grand Prix, tetapi gagal merebut gelar juara setelah tertinggal 10 poin dari Jorge Martin. Dalam peluncuran tim Ducati Lenovo minggu ini, Bagnaia mengungkapkan analisis mendalam tentang kesalahan dan rencana perbaikannya untuk musim 2025.
"Saya menghabiskan berjam-jam menonton ulang balapan terburuk saya tahun lalu," ujar Bagnaia. Ia mengakui bahwa salah satu pelajaran utamanya adalah pentingnya kesabaran dalam situasi-situasi tertentu. "Kejuaraan itu panjang, dan terkadang lebih baik menunggu daripada mengambil risiko yang berujung kehilangan poin."
Bagnaia menyoroti sejumlah momen krusial yang mengubah nasibnya di musim 2024, termasuk insiden dengan Marc Marquez di Portimao dan Alex Marquez di Aragon. Meski begitu, ia juga mengakui beberapa kesalahan sendiri, seperti kecelakaan di Barcelona Sprint dan Malaysia, bahkan saat ia mencoba bermain aman.
Ironisnya, Bagnaia hanya terjatuh sembilan kali sepanjang musim—peringkat ke-17 dalam daftar kecelakaan terbanyak pembalap MotoGP. Namun, tujuh dari kecelakaan tersebut terjadi saat balapan, yang membuatnya kehilangan poin berharga.
"Kami harus bekerja lebih baik sebagai tim untuk mengurangi tekanan dan menjaga konsistensi," tegasnya.
Baca Juga: Bagnaia dan Marquez: Dari Foto Viral 2010 hingga Jadi Rekan di Ducati 2025
Performa dominan Bagnaia di trek seperti Assen, Austria, dan Barcelona menunjukkan potensinya yang tak tertandingi. Namun, ia mengakui ada aspek gaya balapnya yang perlu ditingkatkan, terutama di tikungan kiri, di mana ia merasa kurang kompetitif dibanding tikungan kanan.
"Di tikungan kanan saya merasa sangat kuat, tetapi tikungan kiri masih menjadi kelemahan. Ini proses panjang, tetapi saya akan mencoba memperbaikinya sejak tes pertama musim ini," jelas Bagnaia.
Hal ini menjadi menarik karena rekan setim barunya, Marc Marquez, justru dikenal sebagai spesialis tikungan kiri dan trek berlawanan arah jarum jam seperti COTA dan Sachsenring. Kolaborasi keduanya di Ducati musim depan diperkirakan akan menciptakan dinamika menarik dalam tim.
Bagnaia juga menggarisbawahi perlunya penyesuaian strategi balapan. "Tidak hanya soal teknik, tetapi juga keputusan taktis selama balapan. Saya ingin mengurangi risiko kecelakaan dengan lebih cerdas membaca situasi," tambahnya.
Baca Juga: Duel Krusial! Persewar vs Persekat: Berebut Asa di Play-Off Degradasi Liga 2