MANIAK BOLA — Ducati resmi meluncurkan livery MotoGP 2025 dalam sebuah acara besar di Italia dengan kehadiran Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Tim pabrikan ini memasuki musim baru dengan ambisi kuat untuk mempertahankan dominasinya di MotoGP setelah meraih 19 kemenangan dari 20 Grand Prix tahun lalu.
Tim Ducati juga sukses merebut gelar juara dunia pembalap, konstruktor, serta tim bersama Pramac, menegaskan dominasi mereka di dunia balap motor. Dengan pembalap seperti Bagnaia dan Marquez, mereka kini memiliki salah satu line-up pembalap terkuat sepanjang sejarah MotoGP.
Namun, meski tampil harmonis di acara peluncuran, ketegangan antara Bagnaia dan Marquez diperkirakan akan semakin memanas seiring berjalannya musim. Jordan Moreland, Manajer Media Sosial Crash.net, menilai bahwa ketegangan ini akan semakin terasa saat keduanya berkompetisi di lintasan.
Menurut Moreland, Marquez tampak menyimpan banyak rahasia dan enggan membocorkan rencananya di musim mendatang. Dalam wawancara dengan media, Marquez mengungkapkan bahwa 2024 adalah tahun comeback-nya, yang menambah kesan bahwa ia siap merebut gelar juara dunia.
Baca Juga: Valentino Rossi dan Pedro Acosta Bahas Masa Depan: Akankah Bergabung di VR46?
Lewis Duncan, Jurnalis Senior Crash, sepakat dengan analisis Moreland dan menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya Marquez secara terbuka menyebutkan niatnya untuk merebut gelar sejak balapan pertama. Hal ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam sikap Marquez.
Selama ini, Marquez lebih fokus membawa timnya ke garis depan, dengan Pecco Bagnaia sebagai referensinya. Namun, dengan pernyataan baru Marquez, ketegangan antara dirinya dan Bagnaia diperkirakan akan semakin nyata dalam musim 2025.
Ducati telah merencanakan perubahan besar dengan menempatkan Marquez bersama Bagnaia, namun tantangan terbesar bagi tim mungkin berasal dari luar lintasan. Valentino Rossi, rival Marquez yang sudah lama pensiun, tampaknya ikut terlibat dalam dinamika perebutan gelar ini.
Rossi mengkritik keputusan Ducati untuk mempromosikan Marquez tahun lalu, yang semakin memanaskan hubungan antara kedua pembalap tersebut. Baik Marquez maupun Bagnaia menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik memperbaiki hubungan dengan Rossi meskipun kritiknya terus bergulir.
Baca Juga: Sergio Perez Kehilangan Kursi di Red Bull, Berpotensi Pindah ke Formula E
Kritik Rossi Jadi Motivasi
Peter McLaren, Editor Crash MotoGP, menilai bahwa Marquez cenderung mengabaikan komentar-komentar Rossi. Menurut McLaren, Marquez justru akan melihat kritik Rossi sebagai tanda bahwa tim Ducati merasa terancam oleh kemampuannya.