MANIAK BOLA - Sempat viral di media sosial, klub PSM Makassar akhirnya buka suara terkait dugaan 12 pemain pada pertandingan melawan Barito Putera.
PSM Makassar diduga bermain dengan 12 pemain pada pertandingan melawan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu 22 Desember 2024.
Terkait kejadian tersebut. pihak klub PSM Makassar langsung memberikan keterangan dalam akun instagram resminya.
Kronologi 12 Pemain PSM Makassar
Baca Juga: Hasil Pertandingan Persib vs Persita: Maung Bandung Hajar Pendekar Cisadane
Klub berjuluk Laskar Juku Eja tersebut menjelaskan jika kejadian ini bermula saat sang pelatih, Bernardo Tavres melakukan pergantian pemain di penghujung pertandingan.
Pelatih asal Portugal tersebut melakukan pergantian dengan memasukkan tiga pemain sekaligus, yakni Muhammad Arham Darmawan, Ahmad Fahrul Aditia dan Daffa Salman.
"PSM melakukan pergantian 3 pemain secara bersamaan di 1 menit terakhir pertandingan, tepatnya di menit 90+7," tulis PSM Makassar dalam akun instagram resminya, Minggu 22 Desember 2024, kemarin.
"Pergantian pemain ini memanfaatkan slot pergantian yang terakhir," sambungnya.
Baca Juga: Prediksi Monza vs Juventus: Bianconeri Incar Kemenangan Perdana dalam Lima Laga Serie A
Sebelum melakukan pergantian, pihak Juku Eja telah menyerahkan form pergantian pemain kepada asisten wasit, untuk dicek.
Setelah dilakukan pengecekan, asisten wasit kemudian memastikan jika ketiga pemain tersebut sudah masuk ke dalam daftar susunan pemain (DSP).
"Kemudian prosedur selanjutnya adalah menyerahkan form pergantian pemain kepada wasit cadangan," tulis PSM Makassar.
"Setelah form pergantian pemain diserahkan, wasit cadangan kemudian juga mengecek keabsahan tiga pemain tersebut dan dinyatakan sah untuk bermain."
Baca Juga: Jadwal Lengkap Proliga 2025 dan Info Siaran Langsung TV
"Setelah itu dilakukan, prosedur selanjutnya sudah menjadi dari perangkat pertandingan. Dalam hal ini adalah yang memimpin pertandingan dan wasit cadangan."
"Keduanya yang mengatur keluar dan masuknya pemain pengganti dan yang diganti," lanjutnya.
Tanggapan Terkait 12 Pemain di Lapangan
Lebih lanjut pihak klub PSM Makassar pun memberikan tanggapan mengenai 12 pemainnya yang berada di lapangan pada laga tersebut.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Pihak Juku Eja menuturkan jika para pemain pengganti masuk ke lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan.
Hal serupa pun berlaku pada para pemain yang bakal digantikan.
PSM Makassar menuliskan jika para pemain yang bakal digantikan tidak keluar lapangan pada momen tersebut, karena wasit utama menetapkan play on.
Yang mana di momen tersebut, para pemain Juku Eja tidak bisa langsung keluar lapangan untuk melakukan pergantian.
Baca Juga: Madura United PHK Pemain Timnas Filipina
"Dalam insiden PSM vs Barito Putera, pemain pengganti PSM masuk ke dalam lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan," tulisnya.
"Begitu pun juga pemain yang digantikan, yang tentu saja mengikuti arahan dari wasit utama dimana pada keadaan tersebut menetapkan play on sehingga pemain tidak dapat dan tidak diminta oleh wasit utama untuk meninggalkan lapangan," paparnya.
Barito Putera Lakukan Protes
Pihak Barito Putera membawa PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator Liga 1 untuk melakukan investigasi atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Atalanta vs Empoli: Misi Kembali ke Puncak Klasemen Serie A 2024/2025
Pasalnya, tim yang dibesut oleh Rahmad Darmawan ini merasa dirugikan dan dicurangi.
"Dear, @pssi @liga1match Kami bermain melawan 12 pemain (emoji ketawa)," tulis instagram @psbaritoputeraofficial.
"Terlihat pemain PSM Makassar berjumlah 12 pemain yang berada di dalam lapangan," lanjutnya.
Kejadian tersebut pun menuai kontroversi lantaran melanggar Kode Disiplin PSSI.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI Siapkan Evaluasi Besar
Apabila terbukti bersalah dan melanggar, praktis PSM Makassar bakal terkena sanksi.
Berdasarkan Kode Disiplin PSSI, Laskar Juku Eja berpotensi terkena sanksi berupa pengurangan poin serta dijatuhi sanksi kekalahan pada laga tersebut.
Selain itu, Yuran Fernandes dan kawan-kawan pun bakal terkena denda sebesar Rp 90 juta, apabila benar-benar terbukti bersalah.
"Berdasarkan kode Disiplin PSSI, pasal 56, "Apabila seorang pemain yang tidak sah sebagaimana dalam ayat 1 bermain di pertandingan resmi, maka timnya akan dijatuhi sanksi dinyatakan kalah dengan pemotongan poin (forfeit) pada pertandingan tersebut sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI ini dan denda minimal Rp. 90.000.000," tulis Barito.
"Apabila pemain yang tidak sah itu terlibat dalam pertandingan persahabatan maka timnya dijatuhi sanksi kalah 0-3 dengan pengurangan poin (apabila berlaku) sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin ini dan denda minimal sebesar Rp.40.000.000," tutupnya.