MANIAK BOLA - Turnamen Piala AFF 2024 akan mulai dihelat pada 9 Desember 2024 mendatang dan berakhir pada 5 Januari 2025.
Akan tetapi, turnamen ini sering kali menjadi perdebatan karena tak masuk dalam hitungan kalender FIFA.
hal tersebut juga menjadi penyebab 3 pemain abroad Timnas Indonesia dipastikan tak bisa ikut serta untuk Piala AFF 2024.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala AFF 2024, Catat Tanggal Main Timnas Indonesia
Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner yang bermain di Eropa mengalami kendala izin dari klubnya masing-masing.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengungkapkan bahwa penyebabnya adalah karena turnamen ASEAN Cup 2024 bukan agenda resmi FIFA.
Itu berarti klub Ivar Jenner yakni Jong Utrecht, Justin Hubner Wolves U-21, dan Rafael Struick Brisbane Roar, tidak akan melepas pemainnya itu ke timnas Indonesia.
Lantas, mengapa turnamen Piala AFF tidak masuk ke dalam agenda resmi FIFA?
Baca Juga: Sejarah Piala AFF: Pergantian Nama Turnamen, Daftar Negara Juara, hingga Pencetak Gol Terbanyak
Alasan Piala AFF Tak Masuk Kalender FIFA
Setidaknya, terdapat 5 poin yang menjadi landasan penyebab turnamen terbesar di Asia Tenggara ini tak masuk agenda resmi FIFA:
1. Status dan lingkup turnamen
Piala AFF merupakan turnamen memiliki lingkup regional yang hanya melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.
Turnamen ini berbeda dengan kompetisi seperti Piala Asia atau Piala Dunia yang melibatkan partisipasi dari tim-tim nasional di seluruh benua atau dunia.
FIFA biasanya hanya memasukkan turnamen-turnamen internasional yang berskala lebih besar dan memiliki dampak global ke dalam kalender resminya.
Karena itu, Piala AFF tidak dianggap cukup signifikan untuk dijadikan bagian dari kalender FIFA.
2. Tidak diakui sebagai event resmi internasional
Turnamen yang masuk ke kalender FIFA biasanya diakui sebagai kompetisi resmi yang diikuti oleh tim nasional dengan aturan yang sesuai dengan regulasi FIFA.
Piala AFF sering kali tidak dianggap sebagai turnamen resmi internasional karena beberapa tim nasional dalam turnamen ini tidak menurunkan skuad terbaik mereka.
Banyak negara lebih memilih untuk mengistirahatkan pemain utama atau menggunakan pemain muda untuk mengembangkan talenta, seperti yang pernah dilakukan oleh Thailand.
Hal itu dapat menurunkan tingkat persaingan dan standar kompetisi yang menjadi pertimbangan FIFA.
3. Kendala waktu dan konflik jadwal
Kalender FIFA sudah diisi oleh banyak kompetisi internasional dan domestik yang harus diakomodasi.
Jika Piala AFF dimasukkan ke dalam kalender FIFA, negara-negara peserta harus melepaskan pemain mereka dari klub untuk mengikuti turnamen.
Kondisi itu akan menimbulkan konflik jadwal dengan liga domestik dan kompetisi lain yang diakui FIFA, seperti kualifikasi Piala Dunia atau Piala Asia.
Oleh karena itu, Piala AFF sering kali diadakan pada waktu yang tidak bersamaan dengan kalender resmi FIFA untuk menghindari benturan jadwal tersebut.
Baca Juga: 10 Pemain Termahal Piala AFF 2024. Tak Ada dari Timnas Indonesia
4. Dampak bagi pemain
Karena tidak masuk dalam kalender FIFA, klub-klub profesional yang memiliki pemain-pemain ASEAN tidak wajib melepas pemain mereka untuk berlaga di Piala AFF.
Hal tersebut mengurangi peluang pemain-pemain terbaik dari kawasan ASEAN untuk berlaga di turnamen tersebut.
Akibatnya, turnamen ini sering kali tidak menampilkan kekuatan penuh dari setiap tim nasional.
5. Keuntungan finansial dan fokus komersial
Piala AFF lebih berfokus pada pasar komersial Asia Tenggara. Turnamen itu memiliki daya tarik besar bagi sponsor lokal dan stasiun televisi di kawasan tersebut.
Pihak penyelenggara mungkin juga merasa bahwa dengan tidak bergabung dalam kalender FIFA, mereka memiliki kebebasan lebih besar dalam menentukan jadwal dan format turnamen tanpa harus terikat oleh regulasi FIFA yang lebih ketat.
Ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan keuntungan finansial dari turnamen.
Piala AFF tetap menjadi salah satu turnamen paling penting di kawasan Asia Tenggara meskipun tidak masuk dalam kalender FIFA karena statusnya sebagai turnamen regional dan adanya kendala waktu serta pengakuan resmi, Piala AFF belum memenuhi kriteria untuk menjadi bagian dari kalender FIFA.
Meskipun demikian, turnamen ini tetap berperan penting dalam pengembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara dan terus menjadi ajang kompetisi yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola di kawasan ini.
Itulah beberapa alasan utama mengapa sampai kini Piala AFF tidak dimasukkan dalam kalender resmi FIFA.(*)