Secara total, pada musim tersebut Inter hanya kalah 2 kali dalam satu musim 2004/2005.
Namun, hasil imbang yang diperoleh mencapai total 18 kali dan hanya menang 18 kali.
Hasilnya, pada akhir musim La Beneamata hanya finis di urutan ketiga di bawah Juventus dan AC Milan.
Kesulitan Inter pada musim itu sama persis dengan Juventus musim ini, susah menang meski melawan tim medioker sekali pun.
Padalah, Inter 2004/2005 dan Juventus 2024/2025 memiliki materi pemain luar biasa dengan kedalaman skuad yang mumpuni.
Saat itu pun Inter diperkuat Adriano, Christian Vieri, Alvaro Recoba, Juan Veron, Edgar Davids, hingga Dejan Stankovic.
Musim ini, materi pemain Si Nyonya Tua Sebetulnya sangat menunjang untuk menjadi tim juara, tetapi hanya meraih 7 kemenangan dari 18 laga adalah kabar buruk.
Jika tak ada pembenahan hingga di awal putaran kedua, bukan tak mungkin Juventus akan dicoret dari daftar persaingan Scudetto musim ini.
Apakah nasib Juventus akan sama seperti Inter Milan 20 tahun lalu? Susah kalah tapi susah menang juga hingga tidak jadi juara?
