MANIAK BOLA - Imbas hasil draw 1-1 melawan AS Roma, 30 Desember 2024, AC Milan langsung ambil keputusan berat dengan memecat Paulo Fonseca.
Rangkaian hasil yang kurang memuaskan musim ini membuat Paulo Fonseca harus didepak dari kursi pelatih.
Padahal, pelatih asal Portugal tersebut baru ditunjuk menangani Rossonerri awal musim 2024/2025 ini.
Manajeman AC Milan langsung bergerak cepat mencari pengganti dan menariknya alenatore baru yang ditunjuk adalah sesama orang Portugal yakni Sergio Conceicao.
Baca Juga: Klasemen Sementara Liga Italia Serie A: 3 Besar Makin Ketat
Tak Asing dengan Atmosfer Liga Italia Serie A
Liga Italia tentu sudah tak asing dengan Conceicao karena semasa jadi pemain ia malang melintang berkarier di klub Serie A.
Ayah dari Flavio Conceicao tersebut merupakan mantan pemain Parma, Lazio, dan Inter Milan.
Sergio Conceicao sukses menjadi pelatih kala ia membesut klub raksasa FC Porto.
Bersama tim yang bermarkas di Do Dragao tersebut, ia mempersembahkan 3 gelar juara Liga Portugal, 4 Piala Liga, dan 1 Piala Super Portugal.
Pelatih berusia 50 tahun tersebut meninggalkan jabatannya di Porto pada akhir musim 2023/2024 lalu.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Milan 1-1 Roma, Kedua Tim Masih Betah di Papan Tengah Klasemen
Kesuksesan Sergio Conceicao di Liga Italia
Ketika masih aktif sebagai pemain, Conceicao merupakan salah satu generasi emas Portugal di era Luis Figo, Rui Costa, Fernando Couto, dan Pedro Pauleta.
Bersama Timnas Portugal, ia memiliki catatan 56 caps dan 12 gol serta ikut dalam skuad Selecao das Quinas di turnamen Piala Eropa 2000 dan Piala Dunia 2002.
Conceicao yang dulunya mahir bermain sebagai pemain sayap kanan tersebut juga cukup sukses di level klub.
Pemain yang dulunya akrab dengan nomor punggung 7 ini menjadi bagian kejayaan Lazio di akhir 90-an.
Ia menjadi salah satu andalan Sven Goran Ericksson di Lazio yang kala itu bertabur bintang seperti Juan Veron, Alesandro Nesta, Roberto Mancini, Pavel Nedved, hingga Marcelo Salas.
Bersama Biancoceleste, Sergio Conceicao berhasil mempersembahkan 1 Scudetto, 1 Piala Super Eropa, 1 Supercoppa Italia, dan 2 Coppa Italia.
Setelah sempat singgah di Inter Milan dan kembali ke Lazio, Conceicao meninggalkan Serie A pada 2004.
Conceicao gantung sepatu sebagai pemain aktif pada 2010 dan klub terakhir yang dibelanya adalah PAOK Salonika di Liga Yunani.