MANIAK BOLA - Tak dipungkiri lagi jika Manchester United memiliki sejarah panjang rivalitas lapangan hijau dengan Liverpool.
Kedua klub sepakbola tanah Inggris ini menjadi rival bebuyutan sejak akhir abad ke-19, tepatnya di tahun 1878, sebelum Liga Inggris pertama kalinya bergulir di tahun 1888 dengan nama Footbal League.
Awalnya, rivalitas kedua klub tersohor di Inggris ini bukan tentang sepak bola, namun lebih ke arah bisnis antarkota.
Sebetulnya, Kota Manchester dengan Liverpool memiliki hubungan yang harmonis. Sebab, Liverpool menjadi kota pelabuhan cukup terkenal di Inggris.
Manchester menjadi kota di Inggris dengan perekonomian maju sejak Revolusi Inggris. Perekonomian Manchester ditopang dengan jalur distribusi hasil industri dengan menggunakan pelabuhan yang ada di Liverpool.
Akhir abad ke-19, Liverpool justru memberlakukan tarif tinggi bagi jalur distribusi yang digunakan oleh Manchester. Di sini keretakan harmonisasi kedua kota ini terjadi.
Kecewa lantaran diperlakukan begitu oleh Liverpool, Manchester kemudian membuat pelabuhan sendiri pada tahun 1894. Langkah yang dibuat Manchester ini kemudian memberi dampak buruk Liverpool.
Pendapatan Kota Liverpool mengalami penurunan drastis. Percikan api kebencian kemudian terjadi hingga terbawa ke ranah sepak bola.
Liverpool menjadi klub besar di tanah Inggris, meski sebetulnya Manchester United yang memenangi Piala Champions pertama kalinya pada tahun 1968.
Era Bill Shankly dan Sir Alex Ferguson
Rivalitas semakin kentara di era 1970-an. Liverpool menjadi klub raksasa tak hanya di Tanah Inggris, namun juga Benua Eropa. Saat itu, Liverpool berada di bawah kepemimpinan Bill Shankly.
Kesuksesan Liverpool tak berlangsung lama. Sebab, Sir Alex Ferguson yang menukangi Manchester United pada tahun 1986 berhasil mendobrak 'benteng kesuksesan' Liverpool.
Hanya kurang waktu tiga tahun menjadi ahli taktik, Fergie, sapaan akrabnya, Manchester United menjadi beringas. Terbukti, Fergie berhasil membuat Setan Merah memenangkan Piala FA pertama kalinya di tahun 1990.
Momentum ini membuat Liverpool semakin terbenam di Liga Inggris lantaran selalu gagal menjuarai Liga Inggris.
Sejak kompetisi sepak bola di tanah Inggris berubah nama menjadi Premier League (Liga Inggris) sejak tahun 1992, Manchester United menjadi klub paling banyak meraih gelar juara.
Manchester United dua kali menyabet gelar juara selama tiga kali berturut-turut.
Gelar juara Liga Inggris secara tiga kali berturut-turut diraih Manchester United pada musim 1998-1999, 1999-2000, 2000-2001, dan di musim 2006-2007, 2007-2008, 20008-2009.
Namun, Manchester United terkahir kali mengangkat trofi Liga Inggris di musim 2012-2013 yang dibuntuti oleh tetangganya Man City di posisi runner-up.
Sejauh ini, Manchester United telah mengoleksi 20 gelar juara Liga Inggris. Dan terpaut satu gelar dari Liverpool, yang menjadi rival sepanjang masa Setan Merah.
Rivalitas Lapangan Hijau
Era 1970-an hingga 80-an, menjadi saksi kesuksean Liverpool di lapangan hijau. Namun sebelum era ini, sempat terjadi transfer pesepakbola dari Manchester United ke Liverpool. Pesepakbola itu bernama Phil Chisnall yang memutuskan pergi dari United ke Liverpool di tahun 1964.
Momen lainnya yaitu ketika Gabriel Heinze didekati oleh pemain Liverpool, Rafa Benitez dan sukses membuat pemain Argentina itu berlabuh ke Anfield.
Sayangnya, Heinze juga berkhianat kepada Liverpool lantaran ingin pindah klub. Akhirnya ia didepak dan kemudian dijual ke Real Madrid.
Di era 1970-an, Liverpool secara teratur mengalahkan United baik pada saat pertandingan tandang maupun kandang.
Memasuki era 1980-an, dominasi The Reds perlahan hancur. Mereka hanya bisa mencatatkan satu kali kemenangan kandang dan satu kali kemendangan tandang. Hal itu terjadi di tahun 1982 dan 1988.
Memasuki abad baru, United memaksa mengambil mahkota dari Anfield ke Old Trafford. Sejak 1993, United berada di atas angin. Mereka bisa memenangkan pertandingan kandang 19 kali dan pertandingan kandang 10 kali.
Rivalitas kedua tim ini akhirnya memiliki julukan North West Derby. Bahkan, hingga detik ini, fans Liverpool masih membenci satu pemain Manchester United. Ialah Garry Neville. Sebab, Neville selalu melontarkan kata-kata yang meremehkan Liverpool.
Pada tahun-tahun ketika Rafa Benitez menjadi manajer Liverpool, persaingan antara klub dan khususnya antara Rafa dan Sir Alex Ferguson menjadi sangat panas.
Semuanya memuncak dan mendidih dalam konferensi pers terkenal Benitez, yang kemudian dijuluki 'The Rafa Rant' atau 'Konferensi Pers The Facts'.
Ketakutan terbesar bagi penggemar Liverpool adalah jika Manchester United memenangkan gelar apa pun musim dan Liverpool tidak. Inilah yang hingga saat ini memicu persaingan sengit selama beberapa dekade lamanya.