MANIAK BOLA — Sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat karena minimnya kesempatan bermain di level klub. Situasi ini tentu berdampak besar terhadap peluang mereka untuk masuk dalam skuad utama Tim Garuda asuhan Patrick Kluivert.
Patrick Kluivert akan mempertimbangkan catatan menit bermain para pemain dalam menyusun komposisi tim. Mereka yang jarang tampil di klub masing-masing berisiko kehilangan tempat dalam daftar pemain untuk menghadapi laga penting.
Kondisi ini berbeda dengan beberapa pemain naturalisasi yang tampil reguler di klubnya. Jay Idzes (Venezia), Kevin Diks (FC Copenhagen), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Thom Haye (Almere City), dan Ragnar Oratmangoen (FCV Dender) terus mendapat kepercayaan bermain.
Dengan menit bermain yang konsisten, mereka berpeluang menjadi pilihan utama Kluivert dalam laga melawan Australia dan Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Konsistensi di level klub menjadi modal penting bagi pemain Timnas Indonesia.
Sementara itu, pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain harus berjuang lebih keras di klub masing-masing. Berikut beberapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan menit bermain reguler.
Rafael Struick memutuskan meninggalkan ADO Den Haag demi menit bermain lebih banyak di Brisbane Roar. Namun, hingga saat ini, Struick belum berhasil mendapatkan kesempatan reguler di klub barunya.
Pada awal musim, Struick sempat bermain dalam enam pertandingan dengan mencetak satu gol. Namun, perlahan menit bermainnya semakin berkurang, bahkan dalam empat laga terakhir dia hanya menjadi cadangan.
Situasi semakin buruk ketika namanya tidak masuk dalam daftar pemain pada pertandingan Brisbane Roar melawan Newcastle Jets. Sejauh ini, dia baru mencatatkan sembilan penampilan dengan total waktu bermain hanya 236 menit.
Baca Juga: Jadwal dan Format Final Four Proliga 2025: Perebutan Tiket Grand Final
Nathan Tjoe-A-On juga mengalami nasib serupa di Swansea City. Meskipun menjadi pemain penting di Timnas Indonesia, di klub kasta kedua Liga Inggris itu, dia kesulitan menembus tim utama.
Sepanjang musim ini, Nathan hanya tampil dalam tiga pertandingan dengan total durasi 127 menit. Bahkan, dalam empat laga terakhir, namanya tidak lagi masuk dalam daftar pemain yang diturunkan.
Jika terus mengalami situasi seperti ini, Nathan harus mempertimbangkan masa depannya bersama Swansea City. Minimnya menit bermain bisa mengancam tempatnya di skuad Timnas Indonesia.
Shayne Pattynama sempat menjadi pemain utama di KAS Eupen pada awal musim. Namun, sejak pekan ke-12, posisinya sebagai bek kiri mulai tergusur oleh pemain lain.
Baca Juga: Bukan Asing! Laga PSIM vs Bhayangkara FC Dipimpin Wasit Lokal
Kesempatan bermainnya semakin terbatas, bahkan dalam dua penampilan terakhir, dia hanya dimainkan dalam waktu yang sangat singkat. Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi Shayne untuk tetap bersaing di Timnas Indonesia.
Posisi bek kiri Timnas kini juga semakin ketat dengan kehadiran Calvin Verdonk. Jika tidak segera mendapatkan menit bermain reguler di klubnya, Shayne bisa kehilangan tempat di skuad utama.
Eliano Reijnders juga mengalami tantangan berat di PEC Zwolle. Konsistensi menjadi masalah utama bagi pemain anyar Timnas Indonesia ini untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih klubnya.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Eliano lebih sering duduk di bangku cadangan atau hanya dimainkan di menit-menit akhir. Hal ini tentu menjadi hambatan bagi perkembangan kariernya di Timnas Indonesia.
Di bawah asuhan Patrick Kluivert, Eliano menghadapi ujian berat untuk membuktikan kualitasnya. Jika ingin bertahan di skuad Timnas, dia harus segera menemukan cara untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak di PEC Zwolle.