Ia mengatakan bahwa pengalaman berkarya di Liga Italia sangat diperlukan untuk memperkuat Timnas Indonesia kedepannya.
"Kita tahu dia sudah berkarir Lama di Liga Itali Serie A, Serie B, Juventus, Inter Kemarin Como, Palermo, Sampdoria," imbuh Erick.
Program ini dilakukan untuk memperkuat Lini belakang Timnas Indonesia terutama di sektor kiper memiliki dua sosok senior yang bermain di luar negeri dan satu pemain muda untuk belajar serta mampu bersaing.
"Artinya kita mempunyai dua kiper yang kokoh. Di posisi (kiper) ketiga kita akan mempertahakan kiper yang muda supaya bisa belajar kepada senior-seniornya," lanjutnya," terang Erick
Emil Audero sendiri pernah menolak untuk memperkuat Timnas Indonesia beberapa tahun lalu diminta untuk mengikuti program naturalisasi.
Namun setelah diskusi yang cukup panjang dan mendalam akhirnya ia pun luluh kita bersedia untuk memperkuat tanah kelahiran dari sang ayah yang merupakan kelahiran Maluku.
"Ya dinamika masing-masing Pemain, Tentu punya pilihan-pilihan, Kita tahu waktu itu kan Emil berusaha menjadi salah satu kiper utama di Inter Milan waktu itu," terang Erick.
Baca Juga: Siap Bela Timnas Indonesia, Emil Audero Malah Turun Kasta ke Klub Serie B Usai Kalah Saing di Como
Pria menjabat sebagai Menteri BUMN ini memastikan bahwa naturalisasi dilakukan dengan sangat baik temukan komersialisasi.
"Yang penting kami dari PSSI tidak mau ada kesan begini bahwa para pemain ini bergabung karena ada komersialisasi. Pemain ini bergabung karena percaya program kita yang serius," terang Erick.