MANIAK BOLA - Pemain AC Milan, Tijjani Reijnders mengaku jika dirinya sempat mendapat tawaran dari PSSI, untuk gabung Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Tijjani Reijnders sendiri merupakan kakak kandung salah satu pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders.
Sama seperti sang adik, dalam pemain berusia 26 tahun tersebut mengalir darah Indonesia yang diturunkan oleh ibunya.
Ternyata sebelum Eliano, Tijjani Reijnders sudah lebih dulu mendapat tawaran dari PSSI, untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Baca Juga: Bhayangkara FC vs PSKC Cimahi: Jadwal, Live Streaming, dan Line Up Lengkap
Sempat Ditawari Gabung Timnas Indonesia
Pemain kelahiran Zwolle, Belanda tersebut mengatakan jika dirinya sempat ditawari masuk skuad Garuda.
Penawaran tersebut datang saat Tijjani masih memperkuat tim AZ Alkmaar U-23.
Jika menilik dari laman Transfermarkt, pemain berposisi gelandang tersebut memperkuat tim kelompok umur AZ Alkmaar pada medio 2017-2018.
Baca Juga: Dipastikan Tampil di Piala Sudirman 2025, Wakil Indonesia Ditentukan dari Hasil Tur Eropa
Artinya, penawaran tersebut datang kepada Tijjani jauh sebelum akhirnya sang adik, Eliano memilih gabung Timnas Indonesia.
Namun ia menolak penawaran tersebut, lantaran sang pemain lebih ingin membela timnas Belanda.
"Saya juga pernah dihubungi PSSI saat bermain di Alkmaar U23, tapi saya menolaknya karena selalu ingin bermain untuk Belanda,” kata Tijjani Reijnders saat wawancara di French Football.
Kendati demikian, Tijjani sendiri sangat bangga memiliki darah keturunan Indonesia.
Baca Juga: Juarai Beregu Campuran Asia, Tim Indonesia Tatap Piala Sudirman 2025
Apalagi kini, sang adik Eliano Reijnders memilih untuk membela negara dari ibunya.
Tijjani sendiri sempat berencana menyambangi tanah air, pada beberapa tahun lalu.
Namun di momen tersebut, seluruh penjuru dinia dilanda pandemi Covid-19.
Sehingga membuat gelandang AC Milan tersebut belum berkesempatan mengunjungi Indonesia.
Baca Juga: Ze Gomes Bongkar Kunci Kemenangan Arema FC Usai Pesta Gol ke Gawang PSS Sleman
“Saya selalu membawa Indonesia dalam hati, dari asal ibu saya, waktu bersama keluarga, hingga makanan enak di sana," ungkapnya.
"Sayangnya, saya tidak bisa pergi waktu itu karena Covid,” imbuh Tijjani.
