MANIAK BOLA - Pil pahit harus diterima oleh Timnas Indonesia U20 pada laga pertama di Piala Asia U20 2025 setelah takluk dari Iran dengan skor akhir 0-3.
Indra Sjafri selaku pelatih kepala buka-bukaan soal kelemahan dari anak asuhnya menara segera diperbaiki pada laga-laga berikutnya.
Bermain di Shenzen Youth Football Training Base Centre Stadium, China, Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan dari peraih 4 trofi Piala Asia U20 ini.
Hasil tersebut membuat skuad Garuda Muda terdampar di posisi terakhir klasemen grup C dengan Raihan 0 poin dan defisit minus 3 gol.
Baca Juga: Susunan Pemain dan Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U20 2025
Indra Sjafri mengakui bahwa kualitas yang dimiliki oleh lawannya jauh dari tim yang diasuhnya saat ini.
Terdapat sejumlah kelemahan yang harus segera di atasi oleh para pemain jika pada Pertandingan selanjutnya mengalami hasil yang sama buruknya.
Pada pertandingan tersebut terlihat barisan pertahanan dari skuad Garuda Nusantara tak mampu berbuat banyak jika diberikan bola-bola udara.
Seluruh gol yang dicetak oleh Iran melalui skema umpan silang yang diberikan langsung ke jantung pertahanan yang dipimpin oleh Ikram Al Giffari.
Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge tak mampu berbuat banyak dan sering kalah dalam duel untuk memperebutkan bola di udara.
"Kami bermain tidak cukup buruk. Tetapi tim tidak punya antisipasi bagus untuk umpan silang mereka," ungkap Indra Sjafri.
Menurut catatan Indonesia pernah sekali bertemu dengan Iran pada tahun 2018 namun dengan tim yang berbeda dan yang saat ini belum pernah bertemu.
"Tahun 2018 memang pernah berhadapan dengan Iran tetapi tim yang sekarang ini belum pernah bertemu," sambungnya.
Mantan asisten dari Shin Tae Yong ini memang mengakui kualitas dari Iran memanglah sangat baik dan menjadi salah satu tim terkuat dari turnamen ini.
"Iran bagus, perlu diperhitungkan juga dengan tim-tim lain. Mereka bermain sebagai tim sangat bagus, punya kelebihan, bagus di bola-bola atas," ungkap Coach Indra.
Selain kalah dalam dalam kondisi bola udara, para pemain Indonesia juga tak mampu memenangkan duel saat kondisi satu lawan satu.
Kondisi Prima yang dimiliki oleh para pemain Iran tak mampu diimbangi oleh kemampuan dari para anak asuhnya.
Kelemahan-kelemahan Ini sebenarnya sudah terlihat saat Indonesia menjalani laga uji coba di Mandiri U20 Challenge Series.
Namun hingga turnamen ini masalah tersebut belum dapat teratasi dan berakibat cukup fatal bagi Timnas Indonesia.
"Mengantisipasi bola-bola atas dan duel satu lawan satu," tambahnya.
Untuk menghadapi laga kedua kontra Uzbekistan yang digelar pada Minggu 16 Februari 2025, Skuad Garuda muda harus menampilkan seluruh kekuatannya dengan baik untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya yakni perempat final.