MANIAK BOLA — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menargetkan Timnas Indonesia bisa menembus peringkat 50 besar FIFA pada 2045. Ia yakin, dengan perkembangan yang ada saat ini, ambisi tersebut bukan sekadar mimpi, apalagi dengan kehadiran pemain keturunan berkualitas.
Pernyataan ini disampaikan Erick saat menjadi tamu di kanal YouTube The Haye Way, milik gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye. Menurutnya, target itu bisa dicapai jika Indonesia bisa membangun sistem yang berkelanjutan dan tidak hanya mengandalkan generasi emas sesaat.
Erick mencontohkan Jepang, yang saat ini berada di peringkat 15 dunia, berkat pembinaan sepak bola dari akar rumput. Ia menekankan bahwa Indonesia harus menjalani proses panjang seperti maraton, bukan hanya sprint jangka pendek.
Namun, ambisi besar Erick Thohir ini mendapat respons skeptis dari media Vietnam. Situs TheThao247.vn menilai target tersebut terlalu jauh dan sulit dicapai dalam waktu 20 tahun ke depan.
Baca Juga: Link Live Streaming Barito Putera vs Semen Padang: Duel Krusial Zona Degradasi
Media tersebut menyoroti fakta bahwa peringkat tertinggi Indonesia sepanjang sejarah adalah 85 dunia pada 1998. Sejak saat itu, Timnas Indonesia belum mampu mendekati level tersebut lagi.
Menurut mereka, bahkan untuk masuk 100 besar FIFA saja membutuhkan proses panjang dan konsistensi yang luar biasa. Apalagi, untuk bisa menembus 50 besar dunia, Indonesia harus bersaing dengan tim-tim elite dari Asia dan Eropa.
Saat ini, Timnas Indonesia masih berada di peringkat 127 FIFA dengan 1133 poin. Namun, peluang untuk naik peringkat masih terbuka, terutama dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada Maret mendatang.
Jika Indonesia mampu mengalahkan Australia, skuad Garuda akan mendapatkan tambahan 20,76 poin FIFA. Dengan begitu, Timnas Indonesia bisa melesat ke peringkat 121, naik enam peringkat dari posisi saat ini.
Perjalanan Panjang Menuju 50 Besar
Meski demikian, perjalanan menuju 50 besar dunia masih sangat panjang. Dibutuhkan strategi yang matang, sistem pembinaan yang berkelanjutan, serta kompetisi domestik yang lebih kompetitif.