MANIAK BOLA - Nasib malang dialami oleh pemain andalan Timnas Indonesia yang perlahan disingkirkan oleh klubnya KV Mechelen.
Untuk mendapatkan menit bermain Sandy harus memikirkan yang lain yakni hijrah ke klub yang masih membutuhkannya dan menatap untuk bermain di Liga Asia.
Pemain berusia 29 tahun tersebut diketahui kesulitan untuk menembus skuad utama dan Gambarkan akan segera hijrah.
Berdasarkan informasi dari salah satu media Belgia dan Belanda mengungkapkan bahwa Sandy nampaknya kurang senang bermain di klub tersebut.
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Siap Tempur di Grup Neraka AFC 2025
Media tersebut menyebutkan bahwa ia sedang mencari pelabuhan baru untuk mencari menit bermain lebih.
Pelatih dari KV Mechelen, Besni Hasi dikabarkan sudah tak nanti jasa dari Sandy di dalam klubnya dan memilih pemain lainnya.
Sandy sendiri sudah bergabung dengan klub tersebut sejak musim 2020-2021 Ia pun bergabung dengan status bebas transfer dan telah memainkan 30 laga di musim pertamanya.
Hingga pada akhir 2022-2023 ia masih menjadi pilihan utama dengan memainkan 31 kali pertandingan dengan 22 kali starting line up.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia U20 2025, Uzbekistan Kembali Menang di Laga Uji Coba
Namun secara mengejutkan pada musim 2024-2025, menit bermain Sandy di Mechelen perlahan memudar dan jarang dimainkan.
Kedatangan dari dua pemain yang berposisi yakni Jose Marsa, Toon Raemaekers dan Rafik Belghali membuat posisinya sedikit bergeser.
Gazet van Antwerpen, salah satu media Belgia mengungkapkan bahwa Sandy sudah tak lagi masuk dalam rencana pelatih untuk mengarungi sisa musim kali ini.
Ia pun dipersilakan pindah untuk mencari peruntungan baru pada bursa transfer musim panas mendatang.
Meskipun belum ada keterangan resmi dari dua belah pihak baik pemain maupun klub namun dirumorkan ia akan bermain di seputaran Asia.
Duduk di bangku cadangan bukanlah sesuatu hal yang ideal bagi seorang Sandy Walsh yang masih berusia 29 tahun memiliki potensi bermain yang baik.
Oleh karena itu mencari peruntungan baru adalah hal yang paling baik saat ini bagi pemain berjuluk 'Pak Kumis' ini agar performanya tak turun drastis.
Ia membutuhkan tantangan baru agar bisa mendapatkan kesempatan bermain serta masuk dalam mendirikan pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert.