MANIAK BOLA — Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap wawancaranya. Langkah ini diambil setelah kesalahpahaman terkait wawancaranya dengan media Belanda, ESPNnl, membuatnya dicap pembohong oleh sejumlah pihak.
Marc Klok sempat menjadi perbincangan panas usai diduga menyebut mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, sebagai seorang "diktator". Pernyataan itu langsung menuai reaksi, salah satunya dari mantan analis Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, yang membantah tuduhan tersebut secara terbuka.
Kim Jong-jin bahkan mengungkapkan kekesalannya dalam sebuah podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Ia menyebut Klok menyampaikan kebohongan tanpa dasar yang merugikan nama baik Shin Tae Yong.
Merespons hal ini, Marc Klok segera memberikan klarifikasi. Ia mengaku ada kesalahan dalam penerjemahan wawancara berbahasa Belanda yang menyebabkan konteks ucapannya tidak tersampaikan dengan benar.
"Ada konteks yang hilang dalam terjemahan wawancara saya. Mungkin juga saya menggunakan kata yang kurang tepat," ujar Klok dalam pernyataannya.
Klok menegaskan bahwa ia tetap menghormati Shin Tae-yong sebagai pelatih. Ia juga berterima kasih atas pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat selama dilatih oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Meski sudah mengklarifikasi, gelandang naturalisasi ini tetap menjadi sasaran kritik dari netizen. Beberapa pihak menuduh Klok sengaja membuat pernyataan kontroversial, meskipun ia mengaku tidak memiliki maksud buruk.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Marc Klok pun mengambil langkah konkret. Ia berjanji akan menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap wawancaranya dengan media, kecuali jika diwawancarai oleh media asing.
"Saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa setiap wawancara, kecuali dengan media seperti ESPN, saya akan melakukannya dalam bahasa Indonesia," tegas Klok di podcast kanal YouTube The Haye Way.
Menurut Klok, keputusan ini juga menjadi cara untuk mendorong dirinya lebih fasih berbahasa Indonesia. Ia berharap langkah ini bisa membantu publik lebih memahami ucapannya tanpa kesalahpahaman.
Marc Klok terakhir kali bermain untuk Timnas Indonesia pada Maret 2024 saat menghadapi Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah itu, ia tidak lagi mendapat panggilan hingga Shin Tae-yong dipecat pada Januari 2025.
Keputusan Klok untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam wawancara diharapkan dapat memulihkan reputasinya di mata publik. Ia juga bertekad untuk terus berkontribusi positif bagi sepak bola Indonesia, baik di level klub maupun tim nasional.