MANIAK BOLA - Dalam konferensi press ketika mengumumkan pergantian pelatih Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sempat menyebut ada tiga kandidat.
Namun, Erick Thohir menjelaskan bahwa di antara ketiganya hanya Patrick Kluivert yang akhirnya datang memenuhi undangan interview.
Konon, oleh sebab itulah akhirnya Kluivert ditunjuk sebagai pelatih baru Timnas Indonesia dibanding kedua nama lain.
Namun, dua nama kandidat yang katanya berasa dari Belanda selain Patrick Kluivert selalu bikin suporter penasaran siapa sosoknya.
Baca Juga: Peluang Timnas Indonesia Menaturalisasi Mitchel Bakker Terganjal Regulasi FIFA, Fix Gagal Gabung?
Dua Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Sebelum Putuskan Memilih Patrick Kluivert
Belakanagan, terungkap bahwa dua nama Kandidat Pelatih Timnnas Indonesia yang ditemui pak Erik Thohir di tanggal 25 Desember adalah Frank De Boer dan Giovanni van Bronchorst.
Perlu diakui, De Boer dan van Bronchorst sedikit lebih memiliki pengalaman melatih lebih banyak ketimbang Kluivert.
Frank de Boer di musim pertamanya melatih pada tahun 2013, ia menerima Rinus Michels Award Belanda setelah memimpin Ajax meraih gelar Eredivisie ketiga berturut-turut.
Tahun berikutnya, ia menjadi manajer pertama yang memenangkan empat gelar Eredivisie berturut-turut.
Mantan bek Timnas Belanda tersebut kemudian memiliki masa singkat di Liga Italia Serie A bersama Inter Milan pada tahun 2016.
Menariknya, Inter Milan saat itu masih dipegang oleh Erick Thohir yang berkedudukan sebagai presiden klub.
Kemudian, De Boer sempat singgah ke Crystal Palace di Liga Premier pada tahun 2017, dan Atlanta United di MLS dari tahun 2018 hingga 2020.
De Boer diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Belanda pada bulan September 2020, tetapi keluar kurang dari setahun kemudian pada bulan Juni 2021.
Baca Juga: Langsung Bertugas, Denny Landzaat Pantau Eliano Reijnders di Laga PEC Zwolle kontra PSV Eindhoven
Adapun Giovanni Christiaan van Bronckhorst adalah seorang mantan pemain sepakbola asal Belanda yang menjadi pelatih Feyenoord sejak 2015.
Gio, panggilan akrabnya adalah salah satu pemain sepakbola keturunan Indonesia, Fransien Sapulette, ibunya, berasal dari Maluku Tengah.
Setelah membantu tim U-21 Belanda dan Feyenoord, Van Bronckhorst menjadi manajer Feyenoord pada Mei 2015.
Ia memenangkan Piala KNVB pada musim pertamanya dan gelar Eredivisie pertama klub tersebut selama 18 tahun pada tahun 2017.
Pada bulan November 2021, ia kembali ke Rangers sebagai manajer, mencapai final Liga Europa dan memenangkan Piala Skotlandia pada musim pertamanya.
Pada bulan Juni 2024, Van Bronckhorst menandatangani kesepakatan dengan Beşiktaş dan memenangkan Piala Super Turki 2024 dalam pertandingan resmi pertamanya.