MANIAK BOLA — Gelandang Dewa United FC, Ricky Kambuaya, mengungkapkan kesiapannya bekerja sama dengan pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Meski belum mengenal secara mendalam sosok juru taktik asal Belanda tersebut, Kambuaya berkomitmen untuk terus meningkatkan performanya.
Sebagai pemain yang menjadi langganan Timnas Indonesia di era Shin Tae Yong (STY), Kambuaya memiliki rekam jejak positif bersama skuad Garuda. Ia memulai debutnya pada 7 Oktober 2021 dalam laga play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan.
Sejak debut tersebut, Kambuaya hampir selalu menjadi bagian dari skuad nasional. Dari Oktober 2021 hingga saat ini, ia hanya dua kali absen, yakni saat uji coba melawan Bangladesh pada Juni 2022 dan saat menghadapi Bahrain pada Oktober 2024.
Kini, Timnas Indonesia memasuki babak baru di bawah arahan Patrick Kluivert. Kambuaya menyadari bahwa persaingan untuk masuk dalam skuad semakin ketat, terutama dengan standar baru yang mungkin diterapkan oleh Kluivert.
"Sejujurnya, saya belum tahu banyak tentang beliau (Kluivert)," ujar Kambuaya di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. "Namun, saya percaya bahwa tugas saya adalah meningkatkan kemampuan diri sendiri."
Kambuaya menegaskan bahwa ia akan fokus memperbaiki kekurangannya untuk tetap bisa bersaing di level tim nasional. "Saya akan berusaha mendorong diri saya agar siap menghadapi persaingan di Timnas," tambahnya.
Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia dijadwalkan pada 20 Maret 2025. Laga tersebut akan menjadi pertandingan tandang melawan Australia dalam lanjutan Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Laga ini menjadi ujian penting, baik bagi Kluivert sebagai pelatih baru maupun para pemain yang dipanggil ke dalam skuad. Nama-nama lama seperti Kambuaya memiliki peluang untuk menunjukkan bahwa mereka masih layak menjadi bagian penting dari tim.
Baca Juga: Calon Pelatih Timnas Indonesia Berawal dari 15 Orang hingga Muncul 3 Nama, Kebanyakan dari Eropa
Kehadiran Kluivert juga diharapkan membawa filosofi baru yang bisa meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia. Selain itu, metode seleksi pemain yang berbeda mungkin membuka kesempatan bagi pemain-pemain baru untuk bersinar.
