MANIAK BOLA — PSSI secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers yang menegaskan perlunya pembaruan strategi untuk mencapai target Piala Dunia.
Erick Thohir menjelaskan bahwa keputusan ini telah melalui evaluasi menyeluruh. Ia menegaskan bahwa dinamika dalam tim nasional memerlukan perhatian khusus, termasuk peningkatan komunikasi dan implementasi program secara lebih menyeluruh.
"Hubungan kami dengan Coach Shin sangat baik, tetapi dinamika tim memerlukan strategi baru yang lebih cocok," ujar Erick. PSSI juga telah menyampaikan surat resmi kepada Shin Tae Yong, yang disebut telah menerima keputusan ini dengan lapang dada.
Erick menyebutkan bahwa calon pelatih baru sudah disiapkan dan akan diumumkan pada konferensi pers tanggal 12 Januari mendatang. Pelatih tersebut akan tiba di Indonesia pada malam sebelumnya dan segera memulai tugasnya bersama tim.
Baca Juga: Kapan Pelatih Anyar Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae Yong Diumumkan?
Pelatih baru ini akan didampingi oleh asisten berkualifikasi tinggi untuk memperkuat teamwork. Fokus utamanya adalah mengoptimalkan persiapan Timnas Indonesia dalam menghadapi sisa kualifikasi Piala Dunia.
Erick menekankan bahwa pergantian pelatih dilakukan bukan karena tekanan pihak tertentu. "Semua keputusan diambil untuk kebaikan tim nasional dan dengan perhitungan matang," tambahnya.
Menurutnya, waktu 2,5 bulan sebelum pertandingan selanjutnya adalah momen yang tepat untuk melakukan perubahan. Erick berharap keputusan ini akan membawa dampak positif bagi konsistensi dan performa tim.
Shin Tae Yong, yang telah melatih Timnas Indonesia selama lima tahun, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan. Ia juga berharap Timnas dapat mencapai target besar lolos ke Piala Dunia.
Baca Juga: BREAKING NEWS! PSSI Resmi Copot Shin Tae Yong dari Jabatan Pelatih Timnas Indonesia
Keputusan ini juga mencakup rencana PSSI untuk menyelaraskan program pelatih Timnas senior dan U-23. Menurut Erick, langkah ini penting untuk membangun filosofi sepak bola yang berkesinambungan.
