MANIAK BOLA - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong tengah menjadi sorotan, setelah gagal membawa tim Garuda tembus ke semifinal Piala AFF 2024.
Langkah skuad Garuda harus terhenti di fase grup Piala AFF 2024, setelah finish di peringkat ketiga Grup B dengan mengemas 4 poin dari empat laga yang telah dimainkan.
Muhammad Ferrari dan kawan-kawan gagal bersaing dengan Vietnam dan Filipina, yang dipastikan melaju ke babak semifinal sebagai perwakilan Grup B.
Di laga terakhir Grup B, tim Merah Putih menderita kekalahan dengan skor tipis 1-0 atas Filipina.
Baca Juga: Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak Bereaksi
Ini menjadi yang kelima kalinya bagi Indonesia gagal menembus babak semifinal, dalam mengikuti ajang Piala AFF.
Ternyata tidak hanya Shin Tae Yong saja yang gagal membawa Indonesia lolos fase grup di kompetisi antarnegara se-Asean tersebut.
Terdapat dua pelatih asing lain yang bernasib sama dengan juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Pelatih Persib Buka Suara Terkait Insiden yang Terjadi Usai Laga Kontra Persita
Peter White - Piala AFF 2007
Peter White sempat menukangi Timnas Indonesia dalam mengikuti ajang Piala AFF edisi 2007 silam.
Juru taktik asal Inggris tersebut hanya mampu membawa tim Garuda finish di urutan ketiga klasemen Grup B.
Melakoni tiga pertandingan, White mampu membawa Indonesia mencatatkan satu kemenangan dan dua kali imbang.
Baca Juga: Bermain dengan 12 Pemain saat Hadapi Barito Putera, PSM Makassar Berpotensi Kena Sanksi Ini
Dengan rincian, menang lawan Laos (3-1) dan imbang lawan Vietnam (1-1) serta Singapura (2-2).
Sebenarnya saat itu raihan poin timnas sama dengan Singapura yang berada di puncak klasemen.
Namun langkah tim Merah Putih harus terhenti hanya sampai fase grup setelah kalah selisih gol.
Alfred Riedl - Piala AFF 2014
Baca Juga: PSM Makassar Bereaksi Mengenai 12 Pemain pada Pertandingan Melawan Barito Putera
Mendiang Alfred Riedl sempat mengarsiteki timnas pada turnamen Piala AFF edisi 2014 lalu.
Namun sayangnya, penampilan skuad Garuda tidak terlalu mengesankan setelah finish di peringkat ketiga Grup A.
Belum lagi kurangnya waktu persiapan menjadi faktor kegagalan tersebut, lantaran saat itu kompetisi sepakbola Indonesia pun masih berjalan.