MANIAK BOLA — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2024 harus menjadi bahan evaluasi serius. Tim yang mayoritas diisi pemain U-22 itu kalah 0-1 dari Filipina di laga penentuan grup B.
Gol tunggal kemenangan Filipina dicetak melalui penalti Bjorn Martin Kristensen pada menit ke-63. Keputusan penalti diambil setelah wasit asal Jepang menggunakan VAR dan mendapati pelanggaran handball oleh Dony Tri Pamungkas.
Indonesia menurunkan skuad terbaiknya dalam laga ini, termasuk Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam. Namun, tim Garuda harus bermain dengan 10 pemain setelah kapten Muhammad Ferarri mendapat kartu merah pada menit ke-42.
Kartu merah Ferrarri diberikan akibat insiden menyikut kapten Filipina, Amani Aguinaldo, yang dinilai wasit sebagai pelanggaran serius. Situasi tersebut semakin menyulitkan tim asuhan Shin Tae-yong untuk membalikkan keadaan di babak kedua.
Baca Juga: Indonesia Terjegal di Fase Grup Piala AFF 2024, Pengamat: Shin Tae Yong Harus Tanggung Jawab
Erick Thohir, yang hadir langsung di Stadion Manahan bersama mantan Presiden Joko Widodo, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil ini. Menurutnya, dengan kualitas pemain yang ada, Indonesia setidaknya harus mampu lolos ke semifinal.
"Kalau kalah dari Vietnam masih wajar, tapi seharusnya kita menang melawan Myanmar, Laos, dan Filipina. Saya harap ini jadi pelajaran besar bagi pelatih dan tim untuk memperbaiki kinerja di masa depan," ujar Erick.
Erick menegaskan bahwa PSSI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim dan strategi pelatih Shin Tae-yong. Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan tim untuk SEA Games 2025 mendatang.
SEA Games 2025 menjadi target besar bagi PSSI setelah tim muda gagal di Piala AFF 2024. Erick optimis, dengan pembenahan dan waktu persiapan yang cukup, Indonesia bisa kembali bersaing di level Asia Tenggara.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Piala AFF 2024, Tanpa Indonesia dan Malaysia Kurang Greget?
Komentar Pengamat
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, menilai bahwa Filipina tidak unggul secara teknik, tetapi lebih matang dalam pengalaman. "Kegagalan ini menjadi bukti bahwa regenerasi harus didampingi dengan kehadiran pemain senior yang lebih stabil," ujarnya.
Akmal juga menyoroti keputusan pelatih yang terlalu membebani pemain muda dalam ajang sebesar Piala AFF. Ia berharap pelatih dan tim segera mengevaluasi strategi agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
Dengan hasil ini, Indonesia finis di peringkat ketiga Grup B dengan empat poin dari empat pertandingan. Vietnam memimpin grup dengan 10 poin, diikuti Filipina dengan enam poin yang melenggang ke semifinal.
Kegagalan ini menjadi peringatan penting bagi PSSI dan seluruh elemen sepak bola Indonesia. Erick Thohir berharap, langkah evaluasi yang dilakukan bisa membawa perubahan positif di masa depan.