Indonesia Terjegal di Fase Grup Piala AFF 2024, Pengamat: Shin Tae Yong Harus Tanggung Jawab

Minggu 22 Des 2024, 05:29 WIB
Shin Tae Yong ungkapkan rasa kecewanya seuai menerima keputusan wasit di laga Bahrain vs Indonesia.(PSSI) (Sumber: null)

Shin Tae Yong ungkapkan rasa kecewanya seuai menerima keputusan wasit di laga Bahrain vs Indonesia.(PSSI) (Sumber: null)

MANIAK BOLATimnas Indonesia harus mengubur mimpi melaju ke semifinal Piala AFF 2024 setelah kalah 0-1 dari Filipina dalam laga pamungkas Grup B, Sabtu (21/12/2024) di Stadion Manahan, Solo. Gol tunggal Filipina dicetak Bjorn Martin Kristensen melalui penalti pada menit ke-64 setelah Dony Tri Pamungkas melakukan handball di kotak penalti.

Kekalahan ini membuat Indonesia hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup B, dengan Filipina melangkah ke semifinal mendampingi Vietnam yang tampil sebagai juara grup. Vietnam sendiri memastikan posisi tersebut setelah menang telak 5-0 atas Myanmar di pertandingan lain.

Laga melawan Filipina sebenarnya berlangsung sengit, meski Indonesia harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-42. Kapten tim Muhammad Ferrari diganjar kartu merah oleh wasit asal Jepang usai kedapatan menyikut kapten Filipina, Amani Aguinaldo.

Penggunaan VAR sempat memicu perdebatan ketika Filipina mendapat hadiah penalti, tetapi keputusan wasit tetap mengesahkan pelanggaran tersebut. Kristensen tidak menyia-nyiakan kesempatan dan mengeksekusi penalti dengan sempurna.

Baca Juga: Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris pada Sabtu 21 Desember 2024

Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai bahwa kekalahan Indonesia lebih disebabkan oleh minimnya pengalaman dibandingkan Filipina. "Secara teknik, pemain kita tidak kalah. Tapi pemain Filipina lebih matang dan tahu cara menang di situasi krusial seperti ini," kata Akmal.

Akmal juga meminta agar para pemain tidak dijadikan sasaran kritik berlebihan. "Jangan bully pemain. Mereka sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Justru pelatih harus bertanggung jawab karena ini adalah kegagalan dalam mengambil keputusan, terutama dalam merancang strategi," tegas pendiri Save Our Soccer (SOS) itu.

Menurut Akmal, beban besar yang diberikan kepada pemain muda tanpa dukungan pemain senior menjadi salah satu faktor kegagalan Indonesia. "Lihat Thailand, mereka punya kombinasi pemain junior dan senior. Sedangkan kita hampir semuanya junior," tambahnya.

Ia juga menyoroti perbedaan dalam strategi pemanggilan pemain, terutama dari luar negeri. "Filipina berhasil memaksimalkan potensi pemain-pemain mereka yang bermain di luar negeri," kata Akmal.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Streaming Oleksandr Usyk vs Tyson Fury 2, Simak Cara Nontonnya di Sini

Evaluasi Pelatih

Sementara itu, sejumlah pendukung meminta PSSI melakukan evaluasi mendalam terhadap pelatih dan manajemen timnas. Mereka menilai bahwa pembenahan sistem dan program pembinaan menjadi kunci untuk membangun tim yang lebih kompetitif di masa depan.

Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyesalkan kekalahan timnas Indonesia menghadapi Filipina, yang membuat Skuad Garuda terjegal di fase grup. Menurutnya hasil yang diraih tim asuhan Shin Tae Yong selama di fase grup benar-benar tidak sesuai harapan.

"Kalau ditanya, saya maunya menang lawan Myanmar, menang lawan Laos, dan menang lawan Filipina. Kalau ada kalah lawan Vietnam ya wajar team muda. Kalau nanti kita sudah berikan terbaik hingga semifinal lalu kalah, tidak apa-apa tapi kita sudah berjuang beri terbaik," kata Erick.

Menurutnya dengan kekuatan Shin Tae Yong dan materi pemain yang dimilikinya, seharusnya Indonesia minimal bisa melaju ke semifinal. Sebab itu, ia akan mengevaluasi kinerja pelatih di ajang Piala AFF 2024 ini.

Baca Juga: Line Up dan Link Live Streaming Crystal Palace vs Arsenal

"Kan sejak awal saya sudah bilang di AFF ini kita targetnya berikan yang terbaik. Kalau bicara berikan yang terbaik, harusnya dengan pelatih dan pemain ini kita harusnya bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini tentu PSSI akan lakukan evaluasi," ujarnya.

Berita Terkait
News Update