MANIAK BOLA — Hasil imbang 3-3 antara Timnas Indonesia dan Laos pada laga Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis, 12 Desember 2024 menjadi perhatian serius dari berbagai pihak.
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menilai hasil ini menunjukkan kelemahan strategi yang diterapkan pelatih Shin Tae Yong (STY), terutama dalam eksperimen susunan pemain dan taktik.
Akmal menyampaikan kritik terhadap perombakan skuad yang dilakukan STY. STY memutuskan untuk menurunkan tiga pemain debutan di laga ini: Daffa Fasya sebagai penjaga gawang, Rayhan Hannan di lini tengah, dan Kakang Rudianto di lini belakang.
Akmal menyebut keputusan ini justru membuat permainan timnas tidak solid, dengan para pemain terlihat gugup dan strategi tidak berjalan baik.
Baca Juga: Imbang Lawan Laos, Shin Tae Yong Dikritik Atas Kebiasaan Coba-coba Formasi
"Hasil ini sejatinya sangat tidak bagus. Melawan Laos, yang seharusnya bisa kita menangkan, malah berakhir imbang. Bahkan di awal 15 menit pertama, Laos mampu mencetak dua gol karena kesalahan kita sendiri," ujar Akmal.
Akmal juga menyoroti lemahnya game plan yang diterapkan STY, membuat para pemain masih terlihat kebingungan di lapangan. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab atas hasil ini ada di tangan pelatih.
Hasil imbang ini menjadi yang kedua sepanjang sejarah pertemuan Indonesia dengan Laos. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 2-2 pada Piala AFF 2012.
Akmal membandingkan performa kali ini dengan kemenangan telak 5-1 Indonesia atas Laos di Piala AFF 2021, yang menunjukkan perbedaan mencolok dalam konsistensi dan efektivitas strategi. Laos kini mulai menunjukkan perkembangan signifikan, dengan mayoritas pemain berusia rata-rata 22 tahun.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Sementara Grup B Piala AFF 2024, 10 Pemain Indonesia Main Seri Kontra Laos
Tim mereka bermain taktis dan sederhana, terlihat dari gol-gol yang lahir dari skema terencana. Sementara itu, Indonesia lebih mengandalkan lemparan ke dalam sebagai senjata utama, sesuatu yang dinilai Akmal kurang variatif.