MANIAK BOLA — Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat memastikan bahwa tidak ada pelatihan nasional (pelatnas) yang dibubarkan akibat efisiensi anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Pernyataan ini disampaikan saat ia meninjau pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (19/2/2025).
Menurut Taufik, efisiensi memang dilakukan, tetapi bukan berarti semua cabang olahraga kehilangan pelatnas mereka. Ia menegaskan bahwa beberapa cabang olahraga masih tetap berjalan dengan menyesuaikan skala prioritas yang ada.
"Terkait yang ramai soal pembubaran pelatnas, saya kira tidak ada. Tapi setidaknya ada yang dikurangi dengan berbagai prioritas, terutama untuk empat hingga lima cabang olahraga Olympic yang berpotensi meraih medali," ujar Wamenpora.
Ia juga berharap kondisi ini tidak berlangsung lama dan segera kembali normal. Saat ini, pihaknya terus berupaya agar anggaran olahraga tetap bisa mendukung pembinaan atlet nasional.
Baca Juga: Alex Pereira Ingin Lawan Oleksandr Usyk, Minta Bantuan UFC
Taufik meminta seluruh cabang olahraga untuk tetap bersabar dan memahami situasi yang terjadi. Menurutnya, pemerintah tidak bisa sepenuhnya menanggung seluruh kebutuhan olahraga, sehingga diperlukan kerja sama dari berbagai pihak.
"Kalau kita semua mengandalkan dari pemerintah, kan gak mungkin. Jadi saya harap ketua cabor bisa menenangkan atletnya, memberi solusi yang baik, dan punya rencana yang jelas," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa olahraga harus terus berjalan meskipun ada keterbatasan anggaran. Hal ini karena kompetisi dan turnamen sudah terjadwal secara internasional, sehingga atlet tidak bisa berhenti berlatih terlalu lama.
Secara khusus, ia menyoroti cabang olahraga bulutangkis yang tetap menjadi prioritas meskipun ada efisiensi anggaran. Menurutnya, bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga andalan Indonesia yang harus terus beroperasi.
Baca Juga: Ducati Pilih Mesin Lama, Alex Marquez Dukung Keputusan Tim Pabrikan
"Cabor bulutangkis harus tetap jalan, baik ada atau tidak ada efisiensi. Kita sebagai pengurus harus bekerja keras mencari pendanaan lainnya, begitu juga dengan cabor lain," ujar Taufik.