MANIAK BOLA — Fabio Quartararo menunjukkan performa impresif dalam tes MotoGP Sepang 2025 dengan mencatat waktu putaran terbaiknya. Pembalap Yamaha ini berhasil menjadi satu-satunya rider non-Ducati yang menembus waktu 1:56 di Sirkuit Internasional Sepang.
Sebelumnya, Quartararo kesulitan menembus catatan waktu tersebut dan hanya berada di kisaran 1:57. Namun, dalam tes terbaru, ia mampu memangkas hampir satu detik dari waktu kualifikasinya tahun lalu.
Pembalap asal Prancis itu mengaku sangat puas dengan peningkatan yang ia capai. Ia bahkan membandingkan catatan waktunya dengan Francesco Bagnaia, juara bertahan, yang tetap berada di kisaran 1:56,5.
Menurut Quartararo, peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi Yamaha setelah kesulitan besar di musim sebelumnya. Ia menyebut bahwa pada 2024, kualifikasi menjadi titik lemah utama timnya karena selalu memulai balapan dari posisi belakang.
Keberhasilan Quartararo menembus 1:56 disebutnya bukan kebetulan semata. Sejak hari pertama tiba di Sepang, ia sudah menargetkan pencapaian tersebut bersama timnya, dan akhirnya berhasil mewujudkannya.
Ia menegaskan bahwa perubahan pada Yamaha YZR-M1 berkontribusi besar dalam peningkatan performanya. Tak hanya dari sisi teknis, tetapi juga cara berkendaranya yang kini lebih menyesuaikan dengan karakter motor.
Quartararo mengungkapkan bahwa meskipun motor 2025 tampak mirip dengan versi sebelumnya, ada banyak perubahan signifikan di sektor elektronik dan aerodinamika. Hal ini membuatnya lebih nyaman saat memasuki tikungan dan melakukan perubahan arah.
Namun, ia mengakui masih ada masalah utama yang belum teratasi sepenuhnya, yaitu grip ban. Dalam kondisi lintasan yang sangat karet dan memberikan daya cengkeram tinggi, performa Yamaha tampak menjanjikan, tetapi masih perlu diuji dalam kondisi sebaliknya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U20 Siap Tempur di Piala Asia 2025: Laga Pertama Jadi Kunci
Meski demikian, Quartararo menilai musim ini sebagai periode off-season terbaik Yamaha sejak ia bergabung dengan tim pabrikan pada 2021. Ia merasa bahwa akhirnya Yamaha bisa memperkecil jarak dengan Ducati dan tim-tim pesaing lainnya.