MANIAK BOLA — Duel kelas ringan paling dinantikan akan tersaji di UFC 311 pada Minggu, 19 Januari 2025. Juara bertahan Islam Makhachev akan mempertahankan sabuknya melawan top contender Arman Tsarukyan di Intuit Dome, Inglewood, California.
Pertarungan ini menjadi rematch epik setelah pertemuan pertama mereka pada 2019, di mana Makhachev menang melalui keputusan mutlak. Sejak duel awal mereka, baik Islam maupun Arman telah berkembang pesat sebagai petarung.
Islam, dengan rekor 26-1, merebut sabuk lightweight UFC pada 2022 dan mempertahankan gelarnya secara dominan. Di sisi lain, Arman tampil mengesankan dengan 10 kemenangan beruntun, termasuk kemenangan gemilang atas Charles Oliveira pada 2024.
Kamil Gadzhiev, bos Fight Night, memprediksi laga ini akan berlangsung sengit selama lima ronde. “Islam adalah petarung tanpa kelemahan, tapi Arman telah banyak berkembang. Ini adalah ujian besar bagi keduanya,” ungkapnya.
Meski memfavoritkan Makhachev, Gadzhiev menyebut Tsarukyan sebagai calon kuat juara masa depan. “Arman punya potensi besar, tetapi mungkin baru bisa menjadi juara saat Islam naik ke kelas welter,” tambahnya.
Faktor penting dalam laga ini adalah perkembangan teknik kedua petarung. Charles Oliveira, yang pernah dikalahkan oleh keduanya, menilai bahwa kemampuan striking Makhachev telah meningkat signifikan sejak pertemuan pertama mereka.
“Islam sekarang lebih berbahaya di atas kaki, ini akan menjadi kunci dalam rematch ini,” ujar Oliveira.
Islam membuktikan kualitasnya dengan kemenangan submission atas Dustin Poirier pada Juni 2024, menunjukkan kemampuan grappling dan stamina luar biasa. Namun, Arman juga menunjukkan kekuatannya saat mengatasi empat kali percobaan kuncian Oliveira dalam pertarungan mereka di UFC 300.
Baca Juga: Islam Makhachev vs Arman Tsarukyan: Duel Panas di UFC 311, Saksikan Live di Sini
Prediksi kemenangan masih condong kepada Islam Makhachev, berkat rekornya yang luar biasa dan pengalaman bertarung di level tertinggi. Namun, Tsarukyan punya peluang untuk memberikan kejutan jika mampu memanfaatkan kesalahan strategis dari sang juara bertahan.
