MANIAK BOLA — Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PP PBSI, Eng Hian, memberikan evaluasi atas hasil buruk yang diraih tim bulu tangkis Indonesia di turnamen Malaysia Open 2025. Dalam turnamen BWF Super 1000 tersebut, tidak ada satu pun wakil Indonesia yang berhasil melaju ke babak semifinal atau final.
Eng Hian menyoroti bahwa hasil ini perlu dimaklumi karena jajaran pelatih baru masih dalam tahap adaptasi. “Pelatih yang baru bekerja tentunya butuh waktu untuk mengenal dan memahami kebutuhan atlet,” ujar Eng Hian saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin.
Dengan jadwal padat bulan Januari, yang meliputi India Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters, PBSI berharap pelatih baru bisa melakukan evaluasi menyeluruh. "Kita harapkan pelatih bisa mengevaluasi kebutuhan atlet dan memberikan program yang tepat," tambah Eng Hian.
Eng Hian menekankan bahwa data dari Malaysia Open dan India Open akan menjadi dasar untuk menyusun program latihan menuju turnamen besar berikutnya. Fokus utama PBSI saat ini adalah mempersiapkan atlet untuk tampil maksimal di Indonesia Masters dan All England Open 2025.
“Kita akan minta laporan evaluasi dari pelatih untuk memastikan persiapan yang lebih matang menuju All England. Tapi untuk sekarang, kita harapkan hasil yang lebih baik di Indonesia Masters,” tegasnya.
Sebagai tuan rumah, Indonesia Masters 2025 menjadi target prestasi yang penting bagi tim Indonesia. Eng Hian juga meminta dukungan penuh dari berbagai pihak agar para atlet bisa tampil maksimal di turnamen ini.
“Tetap Indonesia Masters karena kita tuan rumah. Kita minta dukungan semua pihak supaya atlet bisa tampil all out,” kata peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu.
Selain dukungan dari pelatih dan pengurus, Eng Hian juga menuntut komitmen dan semangat dari para atlet. Ia mengingatkan bahwa performa di lapangan juga bergantung pada usaha dan mentalitas mereka.
Baca Juga: PSM Makassar Dihadapkan Masalah Ini Jelang Hadapi Persis Solo
“Kalau mereka (atlet) sudah bisa merasakan dukungan penuh dan bermain lepas, saya yakin hasilnya akan lebih baik,” lanjutnya.
Evaluasi menyeluruh terhadap performa tim akan dilakukan setelah rangkaian turnamen di bulan Januari selesai. PBSI berharap hasil dari evaluasi ini dapat menjadi pijakan untuk meraih prestasi yang lebih baik di turnamen mendatang.
Dengan persiapan yang lebih matang, PBSI optimis Indonesia bisa kembali bersaing di level tertinggi. “Kita berharap Indonesia bisa kembali berjaya, terutama di turnamen besar seperti All England,” pungkas Eng Hian.
Hasil buruk di Malaysia Open menjadi cambuk bagi PBSI untuk terus memperbaiki sistem dan persiapan tim. Kini, semua pihak berharap Indonesia bisa membalas kegagalan tersebut di turnamen-turnamen selanjutnya.