MANIAK BOLA — Keributan antara Islam Makhachev dan Nate Diaz di belakang panggung UFC 311 menghebohkan dunia MMA. Insiden ini terjadi saat acara pengumuman pertarungan yang menampilkan Makhachev sebagai headliner melawan Arman Tsarukyan.
Makhachev dan Diaz terlibat adu cekcok yang berakhir dengan saling lempar botol di belakang layar. Rekan-rekan kedua belah pihak harus turun tangan untuk mencegah bentrokan fisik lebih lanjut.
Tensi memuncak ketika Nate Diaz mengacungkan jari tengah ke arah Makhachev dan rekan-rekannya dari Dagestan. Sikap provokatif ini memancing emosi, membuat situasi semakin tidak terkendali.
Dana White, Presiden UFC, langsung turun tangan untuk menangani insiden ini. Dalam pertemuan dengan Makhachev, White menyebut petarung Dagestan itu sebagai "pembuat onar."
Baca Juga: Gustavo Almeida Absen saat Persija Hadapi Barito Putera, Ini Penyebabnya
Namun, Makhachev membela diri dan menyatakan bahwa Diaz yang memulai provokasi. Dalam wawancara di podcast Demetrious Johnson, ia mengungkapkan bahwa insiden itu bukan kesalahannya.
Menurut Makhachev, Diaz memanfaatkan momen konferensi pers untuk menarik perhatian media. Ia menyebut aksi Diaz sebagai upaya untuk menciptakan drama di depan kamera.
Menariknya, Makhachev mengingat pertemuannya dengan Diaz beberapa bulan sebelumnya di lift sebuah hotel di Las Vegas. Saat itu, Diaz menunjukkan sikap hormat, berbeda jauh dari perilaku provokatifnya di UFC 311.
Makhachev menduga Diaz masih menyimpan dendam terhadap Khabib Nurmagomedov, ikon Dagestan yang pernah bersaing di kelas ringan UFC. Diaz mungkin melampiaskan emosi tersebut kepada Makhachev, penerus Khabib.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala FA Pekan Ini: Dipanaskan Laga Arsenal Kontra Manchester United
Ketegangan memuncak ketika petugas keamanan berusaha mengusir tim Makhachev dari arena setelah insiden tersebut. Makhachev menolak meninggalkan tempat tanpa timnya, bahkan jika itu berarti membatalkan wawancara.