"Kami mempertanyakan dasar keputusan Komdis yang memberikan tambahan sanksi hukuman 2 pertandingan, bagi Oudrej Kudela," kata Manajer tim Persija, Bambang Pamungkas, dikutip dari laman Persija.
Baca Juga: Update Daftar Pembalap F1 2025 setelah Red Bull Putus Kontrak Sergio Perez
Pria yang akrab dipanggil Bepe ini berpendapat, Kudela murni ingin mengamankan bola dan tak berniat mencederai lawan.
"Jika kita cermati dalam tayangan ulang, Kudela dalam posisi ingin mengamankan bola dan tidak ada atensi sama sekali untuk mencederai lawan," kata Bepe.
"Bahkan saat wasit melakukan review VAR, Kudela menunggu di tepi garis dan langsung meninggalkan lapangan tanpa melakukan protes, saat wasit mengubah keputusan dari kartu kuning menjadi kartu merah."
"Jadi, menjadi sulit diterima ketika kemudian Kudela mendapatkan hukuman tambahan sanksi 2 pertandingan," jelas Bepe.
Belajar dari kasus ini, Bepe mengusulkan agar Komdis PSSI memberi ruang kepada pemain dan klub untuk menyampaikan klarifikasi disertai bukti otentik terlebih dahulu, sebelum menjatuhkan hukuman tambahan kepada pemain.
"Ada baiknya, ke depan Komdis memberikan ruang kepada pemain dan klub untuk melakukan klarifikasi yang disertai bukti sebelum memberikan hukuman tambahan," ungkap Bepe.
"Khusus untuk insiden-insiden dalam permainan yang mengakibatkan intrepretasi ambigu terhadap sebuah pasal disiplin. Seluruh pemain dan klub peserta Liga 1, rasanya berhak mendapatkan ruang tersebut."
"Kecuali jika pemain malakukan tindakan pemukulan atau bereaksi berlebihan setelah menerima hukuman dari wasit. Jika seperti itu, sudah sepantasnya hukuman tersebut langsung diberikan (tanpa bisa melakukan klarifikasi atau banding)," ungkapnya.