MANIAK BOLA - Miris! Itulah kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi Persewar Waropen, klub asal Papua yang harus bertanding dengan komposisi pemain sangat terbatas saat hadapi Persibo Bojonegoro.
Kondisi itu terjadi ketika Persewar Waropen melakoni laga tandang ke markas Persibo Bojonegoro dalam lanjutan pertandingan Grup 3 Liga 2 musim 2024-25 di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro, pada hari Jumat, 6 Desember 2024.
Seperti dilihat dari daftar susunan pemain (DSP) laga Persibo vs Persewar, klub berjuluk Mutiara Bakau itu, bertanding dengan materi pemain yang sangat terbatas.
Selain 11 pemain utama atau starting XI, Persewar Waropen hanya memiliki tiga pemain cadangan, termasuk kiper pengganti, M Sheva Ananda.
Baca Juga: Preview dan Head to Head Inter Milan vs Parma, Nerazzurri di Atas Angin
Persewar Waropen nampaknya memaksakan tetap bertanding demi menghindari kekalahan WO dan sanksi berat dari PSSI.
Sebab, sebelumnya Persewar Waropen, tidak hadir di lapangan saat menghadapi Persela Lamongan hingga dinyatakan kalah WO.
Persewar Waropen pun mendapat hukuman berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang menjatuhkan sanksi pengurangan 9 poin.
Akibatnya Persewar Waropen kini mengoleksi minus 1 poin dan mereka hampir dipastikan harus bertarung di babak play off degradasi.
Kondisi ini diduga karena masalah finansial yang dialami klub besutan pelatih legenda sepak bola Indonesia asal Papua, Eduard Ivakdalam.
Baca Juga: Bek Sayap PSIS Dipastikan Gabung Persib di Putaran Dua Liga 1, Ini Bocorannya
Sejak Liga 2 musim ini bergulir, kabar masalah krisis finansial di Persewar Waropen kerap mencuat.
Bahkan, informasinya para pemain, staf pelatih dan ofisial tim Persewar Waropen hingga sekarang belum menerima hak gaji.
Senasib dengan Persikabo 1973
Masalah finansial di kasta Liga 2, juga dialami oleh Persikabo 1973 yang sempat menunggak gaji pemain dan ofisial tim.
Bahkan, beberapa waktu lalu Djadjang Nurdjaman saat masih duduk di kursi pelatih Persikabo 1973, blak-blakan mengungkap krisis finansial di klub berjuluk Laskar Pajajaran itu.
Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman, tak menampik masalah finansial telah menggerogoti mental dan motivasi para pemainnya.
Eks pelatih Persib itu, akhirnya memilih meninggalkan posisi pelatih Persikabo 1973 dan kini membesuk Gresik United.