MANIAK BOLA - Publik sepak bola Indonesia dihebohkan kejadian PSM Makassar bermain dengan 12 pemain ketika menghadapi Barito Putera di laga pekan 16 Liga 1 musim 2024-25.
Peristiwa itu terjadi pada menit-menit akhir pertandingan, kala PSM melakukan tiga pergantian sekaligus yang membuat situasi berubah jadi membingungkan.
PSM akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 3-2 dalam duel yang digelar di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu, 22 Desember 2024.
Beberapa saat setelah wasit Pipin Indra Pratama yang memimpin pertandingan meniup peluit panjang, para pemain Barito Putera melakukan protes keras.
Baca Juga: Beberapa Alasan Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024, Kurang Disiplin dan Emosian
Pemain dan ofisial tim Barito Putera langsung menghampiri wasit dan mempertanyakan keputusannya membiarkan PSM bermain dengan 12 orang di lapangan.
Kubu Barito Putera pun mengunggah kejadian ini di akun media sosial mereka, beberapa saat setelah pertandingan selesai.
Laskar Antasari meminta PSSI bertindak tegas dan menjatuhkan hukuman kepada PSM yang dinilai telah melanggar regulasi.
"Kami bermain melawan 12 pemain. Terlihat pemain PSM Makassar berjumlah 12 pemain yang berada di dalam lapangan." tulis akun Instagram @psbaritoputeraofficial.
"Berdasarkan kode Disiplin PSSI, pasal 56; "Apabila seorang pemain yang tidak sah sebagaimana dalam ayat 1 bermain di pertandingan resmi, maka timnya akan dijatuhi sanksi dinyatakan kalah dengan pemotongan poin (forfeit) pada pertandingan tersebut sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI ini dan denda minimal Rp. 90.000.000."
"Apabila pemain yang tidak sah itu terlibat dalam pertandingan persahabatan maka timnya dijatuhi sanksi dinyatakan kalah 0-3 dengan pengurangan poin (apabila berlaku) sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin ini dan denda minimal sebesar Rp.40.000.000." tulis akun Instagram Barito Putera.
Manchester United Pernah 'Melakukannya'
Kejadian PSM bermain dengan 12 pemain saat menghadapi Barito Putera, tentu sangat disayangkan karena terjadi di pertandingan sepak bola profesional.
Peristiwa ini, mungkin merupakan kejadian pertama yang pernah ada di era sepak bola modern dan profesional, meski mungkin saja pernah terjadi di kompetisi negara lain.
Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Laga Lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Main di SUGBK
Kejadian sebuah tim sepak bola dengan 12 orang di lapangan juga pernah terjadi di pertandingan Liga Champions Eropa musim 2000-2001 kala Bayern Munchen menghadapi Manchester United.
Momen ini terjadi saat Manchester United melakoni laga tandang pada leg kedua perempat final di Olympiastadion, Munich, 18 April 2001.
Namun, bukan karena Manchester United benar-benar bermain dengan 12 pemain di lapangan. Tetapi karena adanya penyusup yang turut gabung dengan skuad Manchester United saat sesi foto tim sebelum kick-off.
Penyusup tersebut bernama Karl Power, seorang penggemar olahraga yang lolos dari pengawasan petugas keamanan hingga berhasil masuk lapangan setelah sebelumnya dia berpura-pura menjadi seorang kru tv.
Power mengenakan pakai double dengan menggunakan jaket untuk menutupi jersey putih Manchester United yang dikenakannya dan langsung bergegas ke dalam lapangan.
Karl Power kemudian bergabung dengan para pemain inti Manchester United untuk ikut dalam sesi foto tim. Nampak Kapten Manchester United saat itu, Roy Keane terheran-heran melihat aksi Karl Power.
Sementara Andy Cole yang berdiri di samping Karl Power terlihat cuek, lebih tepatnya tidak sadar ada sosok suporter MU yang menyusup.
Pura-pura Jadi Pembalap F1
Kejadian 12 pemain PSM dengan Manchester United tentu beda kasus dan situasi. Sebab, MU tentu tidak bermain dengan 12 orang menghadapi Bayern Munchen.
"Power mengejutkan jutaan orang dengan aksinya. Dia bisa melewati para pelayan dengan berpura-pura menjadi anggota kru TV," tulis Daniel Gooch kepada Bleacher Report dalam artikel berjudul Karl Power: The Ultimate Sporting Prankster, yang diterbitkan pada 7 Oktober 2009.
Bukan hanya jadi penyusup di laga Manchester United kontra Bayern Munchen, Karl Power juga pernah melakukan aksi jahil lainnya di event olahraga besar.
Di antaranya pada Formula 1 GP Inggris 2002, turnamen tenis Grand Slam Wimbledon dan pertandingan kriket dengan berpura-pura jadi pemain Timnas Inggris.
