Kondisi tersebut membuat para pemain Liverpool suite untuk menembus barisan tembok yang dibangun oleh Miron Muslic selaku pelatih kepala.
"Plymouth Argyle bermain dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang baik, memaksimalkan kesempatan yang ada,” ungkal Muslic.
Sementara dari sisi tim tamu, keputusan Arne Slot untuk melakukan rotasi pemain terbilang sangat beresiko cenderung gagal.
Pada pertandingan ini banyak pemain pelapis dan muda yang dimainkan sehingga membuat performa Tim menjadi menurun.
Meski selama pertandingan The Reds mampu memegang bola hingga 76 persen namun dalam prosesnya sulit mengembangkan permainan.
Terlihat jelas para pemain Liverpool kurang memiliki chemistry satu sama lain yang membuat permainan menjadi kurang apik.
Meski terdapat sejumlah pemain inti pada Squad tersebut namun hal itu tak mampu membuat perubahan signifikan.
Baca Juga: Pertarungan Sengit Chelsea dan Liverpool Dapatkan Tanda Tangan Bek Slavia Praha
Rotasi pemain tersebut untuk mengantisipasi para pemain utama terhindar dari kelelahan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Diketahui faktor utama kekalahan Liverpool pada laga ini ialah kurang baiknya di penyelesaian akhir.
Beberapa kali para pemain The Reds tak mampu memaksimalkan peluang matang di depan gawang Plymouth yang dikawal oleh Connor Hazard.