MANIAK BOLA - Pelatih baru AC Milan yakni Sergio Conceicao mengatakan jika timnya ingin melihat terbaik para pemain tak perlu ambil pusing mengenai siapa kaptem dalam tim.
Karena siapapun yang menjadi pemimpin di tengah lapangan hasil positif dan terbaiklah yang harus ada dalam pikiran mereka.
Sejak 30 Desember 2024 AC Milan resmi mengganti kursi kepelatihan mereka yang dahulu diduduki oleh Paulo Fonseca kemudian beralih tangan ke Sergio Conceicao.
Pelatih asal Portugal meneken kontrak hingga Juni 2026 mendatang.
Baca Juga: Barcelona Hanya Sanggup Main Imbang 1-1 Kontra Getafe, Makin Jauh dari Puncak Klasemen Liga Spanyol
Di awal kepelatihannya, pria berusia 50 tahun tersebut telah menjalani 5 pertandingan di seluruh kompetisi.
Meskipun pada pertandingan terakhir mereka harus takluk dari Juventus dengan skor akhir 0-2.
Gol kemenangan si nyonya tua dicetak oleh Samuel Mbangula pada menit ke-59 dan Timothy Weah para menit ke 64.
Meskipun begitu mantan pelatih dari FC Porto ini sudah mempersembahkan satu trofi Piala Super Italia bagi Rival Sekota Inter Milan tersebut.
Baca Juga: Rating Eliano Reijnders saat Kawal Ivan Perisic di Laga PEC Zwolle vs PSV, Nyaris Jadi Biang Kerok
Sejak masa kepelatihannya ia mampu meraih hasil positif dengan 3 kemenangan dan satu kali hasil imbang.
Hal tersebut pun memberikan respon positif dari suporter I Rossoneri dan pihak-pihak lainnya.
Namun semenjak kedatangan dari Conceicao terdapat sebuah fakta menarik yakni tidak ditunjuknya Davide Calabria sebagai kapten tim AC Milan.
Hal ini menjadi sebuah pertanyaan karena Calabria sudah mengemban tugas tersebut sejak Rossoneri pegang oleh Stefano Pioli.
Ia pun menunjuk kiper Mike Maignan sebagai Jenderal sekaligus pemimpin di lapangan para pemain Milan.
Mengenai masalah tersebut Conceicao pun membalasanya dengan santai dan mengatakan tak peduli siapapun kaptennya yang terpenting tim dapat hasil terbaik.
Ia hanya ingin klubnya mendapatkan hasil baik pada setiap pertandingannya dan para pemain menampilkan performa terbaiknya.
"Apakah Anda berusia 17 atau 35 tahun, setiap orang harus bertanggung jawab dan memiliki suara," kata Conceicao.
Baca Juga: Lakukan Pemukulan Terhadap Wasit Mini Soccer, Mantan Striker Timnas Vietnam Dipolisikan
Dirinya mengatakan bahwa para pemain tak harus mencemaskan hal tersebut karena bukan suatu masalah yang harus dipikirkan mereka.
"Kapten bisa saja Mike, Theo, atau Calabria-itu tidak masalah. Mereka tidak perlu khawatir tentang hal itu," terangnya.
Alasan ia menunjuk Maignan Sebagai pemegang ban kapten ialah karena dirinya harus berfokus untuk meraih clean sheet dan bermain apik setiap pertandingannya.
"Mike, misalnya, harus fokus untuk menjaga clean sheet - itulah tujuan utamanya. Saya menyukainya karena kepribadiannya; ia adalah seorang pemenang" jelas Conceicao.
Baca Juga: Tiru Skema Timnas Indonesia, Throw-In ala Pratama Arhan Jadi Latihan Khusus di Klub Bangkok United
Selain itu Theo Hernandez juga tak harus memikirkan hal seperti ini karena bagi dirinya sang pemain sudah melampaui seorang Legenda yakni Paulo Maldini dalam hal mencetak gol di Milan.
"Theo juga demikian. Ia telah melampaui para legenda seperti Maldini dalam hal jumlah gol di Milan," katanya.
Ia pun mengatakan bahwa merupakan sebuah kebanggaan besar dapat melatih pemain yang berkelas seperti mereka.
"Sebuah kebanggaan bisa melatih para pemain seperti mereka," ungkapnya.
Sekali lagi Conceicao mengatakan bahwa ban Kapten bukanlah sesuatu hal yang harus dipikirkan oleh pemain karena terpenting ialah hasil baik yang diraih pada setiap pertandingannya.
"Ban kapten bukanlah sesuatu yang perlu mereka pikirkan," tutup Conceicao.
