"Kvara meminta untuk dijual. Klub mengatakan kepada saya dan dia juga membenarkannya," ujar Conte.
Conte mengungkapkan bahwa dirinya telah menempatkan Kvaratskhelia sebagai Fokus utama proyeknya selama 6 bulan ke belakang ini.
"Saya merasa sangat kecewa, karena dalam 6 bulan ini saya telah menempatkan dia sebagai pusat proyek sehingga dia mengerti bahwa sesuatu yang penting dapat dilakukan dan saya telah bekerja dengan klub untuk pembaruan, sebaliknya kami kembali ke awal," jelas Conte.
Baca Juga: Perjuangan PSG Kejar Mohamed Salah, Sodorkan Gaji dan Kontrak Fantantis
Pelatih berusia 55 tahun ini merasa sangat kecewa dan tak mampu meyakinkan pihak-pihak untuk terus dan maju bersama.
"Ternyata saya belum begitu tajam dalam meyakinkan pihak-pihak untuk maju bersama," ungkapnya.
Bahkan karena terlalu kecewa dengan Apa yang dilakukan oleh pemain tersebut, membuat Conte tak akan pihak lainnya jika tak ingin berada dalam timnya.
"Hari ini saya berada pada titik di mana saya harus mengambil langkah mundur. Saya tidak bisa menahan mereka yang tidak ingin bertahan," ucap Conte.
Baca Juga: Hansi Flick Mantap Lepas Frenkie de Jong dari Barcelona, Tak Masuk Dalam Skema
Conte mengungkapkan mencoba meyakinkan bahwa Kvaratskhelia adalah proyek jangka panjang bersama tim yang coba dibangunnya.
Namun hal tersebut tak bisa dilakukan dan sang pemain tetap memilih untuk pindah ke klub lain.
"Musim panas ini saya melakukannya dengan keyakinan bahwa saya akan meyakinkan dia untuk menerima kebaikan proyek ini, tetapi saya tidak berhasil," jelas Conte.
