MANIAK BOLA — King Power Stadium akan menjadi saksi pertarungan sengit antara Leicester City dan Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-18, Minggu, 29 Desember 2024, pukul 21.30 WIB. Bagi Pep Guardiola, laga ini menjadi momen pembuktian sekaligus peluang untuk keluar dari tren buruk musim ini.
Manchester City, juara bertahan Liga Inggris, tengah menghadapi musim terburuk dalam karier kepelatihan Pep Guardiola. Rentetan 13 laga terakhir yang hanya menghasilkan satu kemenangan memaksa mereka terdampar di peringkat tujuh dengan 28 poin.
Terakhir kali, The Citizens bermain imbang 1-1 melawan Everton pada Boxing Day. Hasil tersebut memperpanjang puasa kemenangan City di lima pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Peluang untuk bangkit hadir saat bertandang ke markas Leicester City, tim yang berada di peringkat 18 dengan 14 poin. Meski di atas kertas lebih unggul, mentalitas City sedang diuji akibat periode buruk yang dialami.
Baca Juga: Tanggapan Pelatih Persib Mengenai Performa Persis Solo: Saya Tidak Tahu Apa yang Terjadi
Leicester City juga dalam kondisi serupa, gagal meraih kemenangan dalam empat laga terakhir. The Foxes bahkan menderita kekalahan telak atas Newcastle United (0-4), Wolverhampton (0-3), dan Liverpool (1-3).
Meski begitu, Leicester optimistis menyambut laga ini setelah mencetak satu gol di Anfield pekan lalu. Striker Jordan Ayew menegaskan semangat dan kepercayaan diri tim menjadi kunci menghadapi Manchester City.
Secara head-to-head, City lebih dominan dengan 15 kemenangan dari 24 pertemuan di Liga Inggris. Namun, Leicester pernah mengejutkan City dengan kemenangan di FA Community Shield 2021 lewat gol Kelechi Iheanacho.
Statistik menunjukkan Manchester City unggul dalam penguasaan bola, tetapi sering kesulitan memanfaatkan peluang. Bek City, Manuel Akanji, menegaskan bahwa fokus tim kini adalah memperbaiki penyelesaian akhir untuk mencetak lebih banyak gol.
Baca Juga: Liga Italia: Preview Lazio vs Atalanta: Biancoceleste Siap Ramaikan Jalur Scudetto
Adu Tekad
Kemenangan akan menjadi momentum penting bagi City untuk mengakhiri paruh pertama musim dengan catatan positif. Guardiola juga harus membuktikan bahwa filosofi bermainnya tetap relevan meski tim sedang terpuruk.
