Kesalahan Fatal STY di Laga Indonesia Kontra Filipina, Pengamat: Tak Mampu Optimalisasi Kewenangan Panggil Pemain

Selasa 24 Des 2024, 21:17 WIB
Pengamat: performa timnas maju di Asia mundur di ASEAN, PSSI harus evaluasi STY! (Sumber: Pssi.org)

Pengamat: performa timnas maju di Asia mundur di ASEAN, PSSI harus evaluasi STY! (Sumber: Pssi.org)

MANIAK BOLA - Kekalahan Timnas Indonesia atas Filipina di laga terakhir fase grup B piala AFF 2024 membuat Shin Tae Yong Kembali jadi sorotan.

Sebab pada laga yang digelar di stadion Manahan, Solo pada Sabtu 21 Desember 2024 tersebut skuad Garuda harus mendapatkan kemenangan.

Dengan hasil kekalahan yang diraih pada laga tersebut membuat Timnas Garuda tidak mampu melanjutkan perjalanannya ke babak semifinal ajang 2 tahunan tersebut.

Marselino Ferdinan dan kawan-kawan hanya mampu duduk di posisi 3 klasemen akhir grup B koleksi 4 poin dalam empat laga.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal Melaju ke Semifinal Piala AFF 2024, Cahya Supriadi: Kurang Beruntung Saja

Grup B diwakili oleh Vietnam yang berhasil keluar sebagai juara grup dengan torehan 10 poin dan Filipina sebagai runner up dengan enam poin.

Dengan hasil yang diraih oleh Timnas Indonesia yang menurunkan skuad muda pada ajang kali ini mendapatkan apresiasi dari pengamat sepak bola.

"Daya juang pemain patut kita apresiasi," ungkap Budi Setiawan seorang pengamat sepak bola dari Football Institute

Ia mengatakan skuad berusia di bawah 23 tahun ini mampu menahan 11 pemain senior Filipina dan memiliki masa depan yang cerah selama dipegang oleh pelatih yang baik.

Baca Juga: Masa Depan Alejandro Garnacho di MU Makin Suram, Belum Pergi Sudah Ditolak Klub Lain

"Dengan 10 pemain mampu melawan 11 pemain senior Filipina, para pemain di tim ini punya masa depan selama dipegang oleh pelatih yang mampu mengoptimalisasi kemampuan mereka," imbuhnya.

Budi justru mengatakan bahwa STY lah yang kembali akan menjadi sorotan terdapat beberapa keputusan yang diambilnya.

Termasuk tak memanggil sejumlah pemain yang memiliki potensi untuk bersinar pada ajang paling bergengsi di Asia Tenggara ini.

"Shin tidak mampu mengoptimalisasi semua potensi yang ada dan kewenangan yang dia miliki untuk memanggil pemain yang seharusnya layak masuk timnas AFF 2024," terang Budi.

Baca Juga: Manchester City Kacau Balau, Pep Guardiola Bakal Alami Rekor Buruk Ini Pertama Kalinya?

Dia juga menegaskan kesalahan dilakukan oleh STY dengan mengganti Marselino yang beberapa kali menciptakan peluang bagi Indonesia.

"Mengganti Marselino yang menciptakan beberapa kali peluang gol adalah hal yang fatal," lanjutnya.

Pengamat sepak bola tersebut mengungkapkan kepada PSSI bahwa hasil ini harus dievaluasi secara serius karena memperpanjang daftar kelam Indonesia yang tak mampu gelar juara di ajang ini.

Terakhir kali timnas garuda tak mampu lolos dari fase grup pada tahun 2018 atau enam tahun silam.

Baca Juga: Persija Fokus Lawan Malut United, Carlos Pena Abaikan Bursa Transfer untuk Sementara

Dengan kegagalan Ini juga pasti akan berpengaruh bagi peringkat Indonesia di FIFA dunia yang mengalami penurunan.

"Pastinya peringkat Indonesia pasti akan turun lagi (di ranking FIFA-red) setelah kekalahan lawan Filipina. Imbang lawan Laos, kalah lawan Filipina, gagal lolos semifinal AFF," papar Budi.

Ia pun secara tegas mengatakan kepada PSSI dan pernyataannya untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran kepada pelatih asal Korea Selatan ini.

"Satu kata untuk PSSI, evaluasi STY," tegas Budi.

Baca Juga: Ramai Insiden 12 Pemain PSM Makassar, Ternyata Real Madrid Juga Pernah Lakukan Kesalahan Serupa

Ia menyayangkan bahwa prestasi Timnas Indonesia mampu meningkat di Asia tapi mengalami kemunduran di ASEAN.

Pengamat tersebut pun membicarakan Apakah STY hanya mampu dan mengandalkan pemain keturunan saja untuk kemajuan timnas Indonesia.

Kok bisa timnas kita naik di Asia dan dunia tapi mundur di ASEAN, rekor STY di Piala AFF adalah sekali runner up, sekali semifinalis, dan terakhir selesai di fase grup. Apa yang diandalkan hanya pemain keturunan?" Tegasnya.

Berita Terkait
News Update